Mohon tunggu...
Katarina Krissanty
Katarina Krissanty Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Hello!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ini Tips dan Trik Menulis Jurnalisme Multimedia

7 Maret 2023   01:30 Diperbarui: 7 Maret 2023   01:35 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Kompasiana

Seiring berkembangnya teknologi, semakin banyak hal yang juga mengalami perubahan. Begitu pula dengan jurnalisme yang telah mengalami begitu banyak perkembangan.

Salah satu yang menjadi perkembangan jurnalisme adalah dengan munculnya jurnalisme multimedia.

Dalam buku karya David Campbell yang berjudul "Visual Storytelling in the Age of Post-Industrialist Journalism", multimedia berarti beberapa kombinasi antara gambar, suara, grafik, dan juga teks yang berguna untuk memunculkan sebuah cerita.

Perkembangan jurnalisme multimedia tersebut juga menjadi awal dari jurnalisme masa depan yang mengkombinasi antara jurnalisme lama dan jurnalisme baru. Jurnalisme tersebut digunakan sebagai fungsi pers.

Pendistribusian, produksi dan konsumsi berita dari zaman dahulu dan sekarang juga telah mengalami banyak perubahan.

Berbicara tentang dasar jurnalistik di era digital, ada beberapa masalah yang dialami media, beberapa diantaranya adalah:

  • Mencari model media
  • Meningkatkan kepercayaan pembaca
  • Membangun iklan bisnis
  • Bersaing dengan media sosial untuk menarik minat pengguna internet untuk segmentasi hiburan dan praktik media yang terus berubah akibat distribusi digital.

Saat ini media baru telah mengubah jurnalisme ke dalam empat cara yaitu:

  • Sifat konten berita berubah karena munculnya teknologi media baru yaitu konten interaktif dan juga realtime.
  • Cara wartawan melakukan pekerjaan berbasis digital dan multimedia serta multiplatform
  • Struktur ruang redaksi dan industri berita sedang mengalami transformasi mendasar
  • Media baru membentuk bagaimana hubungan antara unsur di dalam organisasi berita yaitu jurnalis, dan audiens.

Mindy McAdams dalam Re(defining) Multimedia Journalism memaparkan beberapa hal dalam pembuatan jurnalisme multimedia yang perlu diperhatikan, yaitu:

  • Melengkapi, jangan ulangi : Dalam multimedia storytelling, berbagai jenis media digunakan dan saling berhubungan. Umumnya, masing-masing digunakan dengan cara memaksimalkan kekuatan. Maka, jika aspek cerita dalam video serta dalam teks, pengguna bisa saja kehilangan minat dengan cepat.
  • Mengintegrasikan jenis media : jangan mengesampingkan media visual dan juga jangan mengistimewakan teks. Tempatkan grafik informasi di tempat penyajian ceritsa.
  • Menyederhanakan : saat perencanaan berita, jurnalis harus dapat memutuskan apa yang memang sangat perlu dimasukkan, dan apa yang tidak perlu dimasukkan atau dihilangkan. Karena menambahkan terlalu banyak bagian malah membuat cerita menjadi rumit dan tidak menarik lagi.
  • Menarik perhatian audiens secara visual : sebuah cerita yang menarik biasanya menawarkan pengait dan ajakan untuk bertindak saat cerita tersebut dibuka.
  • Nonlinier dan tidak perlu rumit : paket multimedia biasanya menyediakan pilihan untuk menavigasi sebuah cerita dan pilihan tersebut seringkali nonlinier, tidak seperti media cetak atau koran. Artinya, kita dapat memilih bagian mana saja yang ingin kita pilih.
  • Interaktivitas rendah tidak apa-apa : beberapa cerita multimedia mengundang interaksi dengan penggunanya seperti penonton atau pembaca, tetapi banyak juga yang menawarkan pengalaman pasif. Jika pengguna tidak memiliki pilihan lain selain mengeklik putar, jeda, atau hentikan, artinya cerita tersebut tidak interaktif.
  • Aturan pengalaman imersif : Digambarkan sebagai sebuah kalimat "bawa saya ke suatu tempat yang belum pernah saya kunjungi dan tunjukkan sesuatu yang belum pernah saya lihat".

Penilaian jurnalistik yang baik tetap diperlukan : Wartawan menyediakan organisasi dan ketertiban, tetapi juga terlalu banyak dari keduanya yang memaksakan pandangan wartawan mengenai realitas. Keputusan terakhir mengenai apa yang disertakan dan apa yang ditinggalkan masih menjadi milik produser proyek.

Versi video dapat didengar di sini

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun