Mohon tunggu...
Reza Fahlevi
Reza Fahlevi Mohon Tunggu... Jurnalis - Direktur Eksekutif The Jakarta Institute

"Bebek Berjalan Berbondong-bondong, Elang Terbang Sendirian"

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Generasi Milenial, Kunci Elaborator Pilkada 2020

3 Oktober 2020   21:32 Diperbarui: 5 Oktober 2020   15:47 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi - Istimewa

Pada konteks kontestasi demokrasi, generasi milenial bisa berperan lebih strategis, yakni, mengantisipasi serangan berita bohong atau hoax pada masa kampanye di media sosial; sebagai ujung tombak dalam menghadang serbuan konten negatif di dunia maya; menyebarkan konten edukatif, memberdayakan, dan membangun karakter nasional (national building); menjadi agen perubahan dalam membangun nasionalisme generasi muda; tidak hanya sebagai follower tetapi menjadi trendsetter.

Kini, menjelang Pilkada serentak yang akan digelar pada tanggal 9 Desember 2020 mendatang, peran milenial begitu dinanti.

Pilkada serentak ini tidak hanya menjadi salah satu ritual berdemokrasi untuk memilih pemimpin secara langsung. Akan tetapi juga menjadi tantangan baru dalam sejarah demokrasi politik di Republik dan bagaimana kita memilih pemimpin di daerah masing-masing yang benar benar memiliki niat yang ikhlas dan kuat untuk membangun daerah serta memulihkan perekonomian masyarakat di daerah tersebut.

Kita harus menyesuaikan dengan banyak transformasi dan disrupsi yang merupakan dampak krisis COVID-19, ditambah lagi dengan bagaimana melibatkan pemilih pemula generasi zaman now yang cukup banyak dalam partisipasi di Pilkada 2020. 

Menukil data Badan Pusat Statistik (BPS) memperlihatkan bahwa kelompok milenial merupakan pemilih terbesar 37,7 persen pada Pemilu 2019.

Anak zaman now harus peka dan merespon setiap permasalahan bangsa. Karena itu mereka harus melek terhadap demokrasi dan politik. 

Pemuda hari ini adalah pemimpin masa deoan. Karena itu mereka harus berperan untuk mengawal dan mensukseskan proses demokrasi politik Indonesia di zamannya. 

Bukan lagi saatnya anak muda cuek bebek, apriori dengan politik atau masa bodoh dengan kondisi bangsanya.

Ketidakperdulian milenial selama ini karena mereka hanya dijadikan komoditas politik belaka. Sungguh sangat disayangkan jika pemuda sekadar dijadikan objek dalam setiap suksesi politik atau bahkan dalam pembangunan bangsa ini.

Di belahan dunia mana pun yang sudah maju, pemuda berperan sangat strategis. Mereka tidak hanya objek dalam pembangunan tapi juga menjadi pemain utama.

Karena itu, dalam momentum Pilkada 2020 kali ini, pemuda harus diberi ruang lebih luas. Bagaimanapun juga, nasib suatu bangsa ada di pundak pemuda. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun