Mohon tunggu...
Orang Bijak Palsu
Orang Bijak Palsu Mohon Tunggu... -

Pemerhati Kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Money

Imam Ghazali, Rezeki Berlimpah & Tak Terduga

28 Agustus 2015   15:31 Diperbarui: 28 Agustus 2015   15:31 6360
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seekor burung dijamin rezekinya oleh Allah namun Ia tidak menempatkan makanan dalam sarangnya. Burung harus terbang keluar menjemput rezeki yang ditebar Allah dimuka bumi ini. Seperti halnya burung sudah sunatullah bahwa manusia harus berupaya mendapatkan rezekinya, apalagi ia menghendaki perbaikan atau perubahan hidup. Seperti yang sudah jelas dikatakan oleh (QS: surat Ar-Ra’d ayat 11) “God does not change the condition of the people until they change them selves”.

Besarnya niat dan upaya amat menentukan dalam mendapatkan rezeki ini, semakin besar niat dan upaya semakin besar pula rezeki yang bakal kita dapat. Tidaklah manusia mendapat apa-apa, kecuali apa yang telah dikerjakannya (QS : An – Najm ayat 39).

Rezeki yang sifatnya menjadi milik sendiri

Rezeki ini adalah apa-apa yang sudah kita upayakan dan kemudian diijinkan Allah menjadi milik kita. Rezeki ini bisa saja ‘terlepas’ dari tangan kita untuk suatu alasan pembelajaran. Sesuatu yang sudah menjadi milik kita bisa saja hilang dari kita karena berbagai alasan seperti tidak teliti, sombong dan lupa diri, kurang sedekah, tidak berzakat, diuji dsb-nya. Yang jelas semuanya itu adalah pembelajaran buat diri dan lingkungan sekitar kita.

Rezeki yang sifatnya dijanjikan Allah secara tak terduga

Rezeki yang dijanjikan tak terduga ini seringkali dikaitkan dengan suatu amalan tertentu seperti berbuat baik, bersyukur, sedekah, silaturrahim, bertakwa dan tawakal, istigfar dsbnya.

Berbuat baik dasarnya (QS: Al-Zalzalah 7-8) Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula.

Bersyukur dasarnya adalah (QS: Ibrahim ayat 7) “Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".

Sedekah dasarnya adalah (QS: Al Baqarah 261-262). Dari ayat ini jelas Allah mengatakan bahwa orang yang bersedekah atau berinfak dengan hati yang ikhlas serta tidak diiringi riya dan sombong maka ganjarannya bisa sampai 700 kali lipat.

Silaturrahim dasarnya adalah ( HR. Al-Bukhari ). Dari Anas bin Malik ra, bahwa Rasulullah saw bersabda : “ Barangsiapa yang ingin diluaskan rizkinya dan dipanjangkan umurnya ( kebaikannya ) maka bersilaturahmilah !!

Bertakwa dan tawakal dasarnya adalah (QS: At-Thalaq ayat 2-3) : Barangsiapa bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan jalan keluar baginya dan memberinya rizki dari arah yang tidak disangka-sangka.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun