Mohon tunggu...
Kastrat BEMFIKES
Kastrat BEMFIKES Mohon Tunggu... Mahasiswa - Kementrian Kajian dan Aksi Strategis BEM FIKES UB

Kementrian Kajian dan Aksi Strategis BEM FIKES UB memiliki salah satu program kerja Warta Kastrat yang bertujuan untuk memberikan informasi terkait isu-isu dan kajian terbaru yang berkembang di tengah lingkungan masyarakat.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Waspada! Udara Jakarta Kian Memburuk Hingga Tak Layak Untuk Dihirup

23 Agustus 2023   08:12 Diperbarui: 23 Agustus 2023   08:30 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Kualitas udara di DKI Jakarta yang memburuk pada beberapa hari terakhir mendapat sorotan banyak pihak. Direktur Eksekutif KPBB, Ahmad Safrudin, menyebut masalah kualitas udara di Jakarta sudah mencapai tingkat yang bisa dibilang "sangat krisis". Hal ini terbukti dengan semakin banyaknya warga yang terkena penyakit saluran pernapasan. Berdasarkan data Indeks Kualitas Udara (AQI) Air, indeks kualitas polusi udara di Jakarta sudah masuk kategori tidak sehat dan bahkan sempat menduduki peringkat kedua negara dengan kadar udara di dunia pada 178 AQI. Masalah pencemaran udara sudah lama meresahkan warga Jakarta. Dua tahun lalu, beberapa warga yang tergabung dalam Tim Advokasi Gerakan Ibukota (Inisiatif Bersihkan Udara Koalisi Semesta) menggugat sejumlah pihak termasuk Presiden Joko Widodo, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dan Gubernur DKI Jakarta berkaitan dengan penanganan polusi udara.

Lantas, apa yang membuat udara di Jakarta tak layak untuk dihirup?

Pencemaran udara sudah lama menjadi masalah di Jakarta. Hanya saja, baru sekarang mulai disorot oleh warganet dan kemudian pemerintah. Udara jakarta sempat membaik di kala pandemi covid 19 beberapa tahun yang lalu. Berikut merupakan penyebab dari tercemarnya udara di Jakarta :

1. Jakarta dihimpit oleh pembangkit listrik berbahan bakar batu bara

Ada banyak faktor, namun ada satu yang sering diabaikan oleh masyarakat umum. Kualitas udara di Jakarta semakin memburuk, salah satunya akibat asap batubara. Menurut penelitian Vital Strategies, pembakaran batu bara menjadi salah satu penyebab buruknya kualitas udara di Jakarta. Hampir seperlima polusi berasal dari pembakaran batu bara. Tak heran, Jakarta terjepit oleh delapan PLTU dalam radius 100 km.

2. Kawasan Industri dan sumbangan polusinya

pemerintah juga perlu memperhatikan kawasan industri yang menjadi penyumbang 31% dari polusi udara berdasarkan data inventarisasi KLHK. Sebab, sampai sekarang masih banyak kawasan industri berupa PLTU dan pabrik-pabrik lainnya yang membuang limbah yang berujung pada pencemaran udara.

3. Polusi adalah persoalan serius jangan salah urus

Maka dari itu, pemerintah harus bekerja ekstra jika ingin serius menangani masalah polusi udara di Jakarta. Beberapa hal bisa dilakukan dengan menguatkan dan menyediakan transportasi publik yang memadai dan bebas asap, termasuk insentif untuk mereka yang menggunakan kendaraan ramah lingkungan seperti sepeda. Kemudian, transisi energi dari batu bara menjadi energi bersih juga menjadi komponen paling penting untuk mencapai tujuan bebas polusi udara. Selama batu bara terus dibakar, polusi akan terus ada.

LANGKAH YANG DIAMBIL PEMERINTAH DALAM PENANGANAN MASALAH POLUSI UDARA JAKARTA

Pemprov DKI melalui Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas Perhubungan akan membentuk satuan tugas untuk melakukan razia dan memberikan sanksi kepada pemilik kendaraan bermotor yang belum melaksanakan uji emisi. "Pergub 66 Tahun 2020 mengamanatkan kami untuk melaksanakan uji emisi menyeluruh. ini amanat publik untuk terus menjaga kualitas udara di Jakarta," ujar Asep Kuswanto selaku Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta dalam konferensi pers pada Jumat, 11 Agustus 2023. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun