Mohon tunggu...
Muhammad Kasim
Muhammad Kasim Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Mahasiswa yang tak kunjung sarjana, suka nulis walaupun isinya lebih banyak omong kosong.

Selanjutnya

Tutup

Money

Iran Stop Minyak, Ekonomi Dunia Meradang

29 Februari 2012   09:01 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:45 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Uni Eropa menjatuhkan sanksi embargo kepada Iran. Keputusan tersebut muncul setelah Iran meluncurkan program pengayaan uranium hingga 20%. Sanksi ini menyebabkan pasar minyak dunia mengalami pemrmasalahan serius. Mayoritas negara-negara industri terkena dampak yang paling serius, seperti Eropa dan Amerika. PM Italia, Mario Monti, mengatakan sanksi Amerika Serikat dan Uni Eropa akan menimbulkan permasalahan serius bagi negaranya. Bahkan dalam sebuah konferensi pers di Roma beberapa hari yang lalu, dia menegaskan Italia tidak mampu menuruti sanksi tersebut karenanya Italia akan semakin menderita.


Inggris dan Perancis sendiri sudah tidak mendapat pasokan minyak dari Tehran, Iran. Sedangkan, minyak 500 barel yang seharusnya dipasok ke Yunani malah dibatalkan oleh Iran. Kondisi ini menimbulkan efek domino. Di Amerika, harga minyak merangkak naik menjadi 109 dollar/barrel tertinggi sejak Juni tahun lalu, begitu juga di pasar Asia yang sudah mencapai 106 dollar/barrel. Harga tersebut diperkirakan akan terus merangkak naik apabila Iran menyetop secara total pasokan minyaknya ke Eropa. Mengingat selamai ini Eropa mendapat pasokan minyak mentah hingga 18% dari Iran.


Eropa dan Amerika kini berharap pasokan dari Saudi. Meskipun ini tidak menjanjikan dan tidak mampu menstabilkan harga minyak di pasar dunia. Menurut Iran, sanksi yang dikeluarkan Eropa dan Amerika tidak akan berpengaruh terhadap ekonominya karena banyak konsumen yang butuh pasokan minyak dari negaranya. Lanjut, sanksi tersebut malah menjadi senjata makan tuan bagi negara-negara barat. Mereka akan semakin meradang ditambah krisis ekonomi yang melanda akhir-akhir ini.


Menguatnya harga minyak di pasar dunia juga berdampak terhadap Indonesia. Indonesia sebagai salah satu pengimpor minyak mengalami kesulitan akibat kenaikan harga minyak. Subsidi bagi BBM membengkak dan semakin menggerogoti APBN. Pemerintah sendiri sudah merencanakan skema dengan opsi kenaikan harga hingga Rp. 2000,-/liter. Rencananya bulan April kebijakan tersebut akan diberlakukan. Tentu saja pilihan tersebut akan berpengaruh langsung pada kehidupan perekonomian.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun