Wakil rakyat memang hebat!!! Kehebatannya tidak hanya tampak dalam kesanggupan mereka mencuat ide (innovator), memformulasikannya dalam kalimat, merumuskan undang-undang yang kompherensif, lalu menetapkanya.Tetapi juga kehebatan dalam ‘menciptakan’ dan ‘melahirkan’ issue-issue baru yang hot dan sensitif, yang mengundang pro-kontra publik.
Baru-baru ini dewan terhormat menyoal kaum hawa yang berseliweran di kantor DPR, baik staf ahli maupun staf pribadi dan mungkin juga pacar-pacar dan istri-istri mereka, menggunakan pakayan-pakayan seksi dan rok mini. Alasan yang dikemukan, penampilan semacam itu, bisa mengundang simpati dan membangkitkan nafsu birahi dari anggota DPR. Sebagai lelaki normal tentu saja dibilang wajar jikalau banyak di antara mereka memberikan rekasi atas penampilan semacam itu. Sebagaimana yang diakui oleh salah satu anggota DPR dalam liputan kompas, bahwa baginya kehadiran mereka yang berpenanpilan semacam itu adalah suatu keharusan, karena memberikan stimulus baginya. So no problem baginya.
Menanggapi pernyataan ini, sekelompok kaum hawa melakukan demonstrasi menolak diamandemenkan undang-undang pelarangan bagi kaum hawa untuk berpenampilan seksi dan berok mini. Bagi sekelompok kaum hawa ini, yang tentunya mengatasnamainya jutaan kaum hawa di pelosok tanah air, ada semacam unsur perendahan martabat dengan dikeluarkanya pernyataan semacam itu.Dengan menyebut mereka yang berpenampilan seksi sebagai sumber stimulus bagi kaum lelaki (DPR), secara tidak langsung memojokan kemanusian kaum hawa, dalam hal ini menempatkan mereka sebagai viktim, cause dari sebuah permasalahan.
Ini tentu konsep pemikiran konservatif yang berasumsi bahwa laki-laki (baca DPR) merasa terganggu dengan penampilan seksi di hadapan mereka. Dengan kata lain, tanpa ada kehadiran semacam itu maka dewan terhormat akan sangat fokus dalam melaksanakan reksa harian mereka di kantor DPR, hahaha. Is that true? Or is that just a sign of throwing the DPR’s weight around..(to the public)..and they hide the real truth behind the scene? Ataukah ini hanya untuk menyelabui dan mengalihkan perhatian publik terhadap masalah-masalah besar di negeri ini misalnya, kasus suap wisma atlet yang melibatkan kaum elite politik dan anggota DPR? So what then? What do you reckon?