Mohon tunggu...
Kasilda Yosie Apriliana
Kasilda Yosie Apriliana Mohon Tunggu... -

Mahasiswi Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Konsentrasi Studi Jurnalistik

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Ketahui Tips Menulis Jurnalisme Online!

12 Maret 2015   21:22 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:45 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

5 Prinsip Jurnalisme Online (BASIC) menurut Paul Bradshaw

1. Brevity / Ringkas

Seseorang yang membaca website akan berbeda caranya ketika mereka membaca koran, menonton televisi, atau mendengarkan radio. Mengapa? Karena pada dasarnya, mereka akan membaca 25% lebih lambat dibanding dengan media cetak. Hal ini dikarenakan kapasitas layar komputer yang terbatas, maka dari itu perlu sebuah penulisan yang tidak memakan waktu banyak dengan menulis secara ringkas.

Artikel pendek lebih disukai pembaca online karena mereka tidak mau bersusah payah membaca artikel yang panjang layar, apalagi harus scrolling terlalu banyak jika mereka hanya mencari sesuatu.Ringkas bukan berarti memotong tulisan anda menjadi lebih pendek dari 3000 menjadi 500 kata, namun bagaimana memecahnya menjadi 500 melalui paragraf lebih pendek.

Jika dalam bentuk video atau audio haruslah kurang dari tiga menit, hal ini berkaitan dengan bandwith yang menyebabkan buffering terlalu lama, hal ini tidka disukai pengguna online.

2. Adaptibility = Penyesuaian terhadap teknologi

Saat ini memasuki zaman di mana koran, majalah, televisi, radio memiliki website sebagai media pendampingnya. Artinya mereka perlu mengefektifkan media dengan memiliki skill sebagai berikut :


  • Keahlian menulis berita secara ktual dan mendalam

  • Memiliki koleksi RSS Feed, untuk memnatau sebuah isu

  • Memiliki pengetahuan dasar tentang video, audi, serta foto

  • Dapat mengoperasikan software editing

  • Menjangkau generasi web sosial media seperti Facebook, twitter, Youtube

3.Scannability = Mudah dicerna

Pengguna online pada dasarnya berorientasi pada tugas atau memiliki tujuan tertentu (task-oriented) sehingga mereka mengunjungi web hanya untuk mencari hal tertentu. 75% pengguna web hanya melihat halaman secara sekilas dengan membaca headline / subheadlin. Scannability adalah kunci efektif untuk jurnalisme online, ada beberapa teknik :


  • Jelas : pembaca hanya ingin tahu tentang apa artikel tersebut. Gunakan kata kata yang tidak ambigu, tambahkan subjudul

  • Intro- sebagai ringkasan : hal pertama yang dibaca adalah paragraf pertama, sehingga paragraf pertama dijadikan rangkuman tentang apa artikel tersebut
  • Bullet : Gunakan butir-butir atau nomor daftar untuk mempermudah pembaca

  • Hyperlink : Teks yang bergaris bawah biru bisa jadi untuk menambahkan referensi pada artikel yang ditampilkan, informasi yang disajikan lebih lengkap.

  • Mem-Bold atau men-highlight tulisan anda akan membantu pembaca menemukan makna yang dimaksud, menekankan pada suatu hal.

4 . Interactivity = Interaktif

14261745591943667542
14261745591943667542

Interaktif disini berarti memberikan user untuk mengontrol, terdapat dua jenis kontrol yang dapat dilakukan.

a. Kontrol atas ruang dan waktu

Kapan pun orang bisa mengakses internet/web, tanpa harus menunggu waktu tertentu misalnya menunggu koran dipagi hari atau program televisi berita jam 12 siang. Secara Online, hal-hal tersebut dapat dinikmati kapan saja, ingin menonton video bisa mengakses web terkait, bahkan menonton dalam ruang nyaman mereka menggunakan laptop portable.

b. Kontrol atas Input dan Output

Media televisi, radio dan cetak membuat konsumen bergantung pada berita apa yang dihasilkan oleh produser, editor, dan lainnya, serta bagaimana konten tersebut disajikan sebagai output. Sedangkan saat ini media memperbolehkan user mengontrol apa yang ditampilkan. Misalnya ketika menonton video online, penonton bisa memaju mundur, menjeda, bahkan mengulangi lagi.

Selain itu pengguna juga dapat mempublikasikan media mereka sendiri melalui blog, YouTube, MySpace dan lainnya, kemudian juga berdiskusi langsung, berkomentar terhadap artikel. Dalam hal ini penonton berarti mengontrol apa yang diinput kedalam web juga sehingga membiarkan audience tidak hanya menjadi viewer saja tetapi juga pengguna/ user.

5. Community & Conversation = Komunitas dan Percakapan

Jurnalisme yang baik adalah yang berusaha untuk melayani masyarakat/ komunitas, dan jurnalisme yang baik- Apakah informatif atau sensasional- akan selalu menimbulkan percakapan. Wartawan membutuhkan masyarakat tidak hanya sebagai pembeli/komunitas yang membaca namun sebagai kontributor aktif, moderator, sekaligus editor.Komunitas disini bisa juga dianggap sebagai pasar.

Konten adalah sesuatu yang dibicarakan, sehingga dapat disimpulkan pula bahwa percakapan adalah penerbitan. Dengan internet muncul hubungan percakapan baru yaitu banyak ke banyak. Percakapan mengarah ke masyarakat, tetapi sulit untuk memiliki percakapan tanpa sebuah komunitas. Blog adalah satu contohyang menghasilkan komunitas dari percakapan. Tapi bagaimana anda mempertahankan komunitas tersebut ketika percakapan berakhir?sebagai jurnalis, mungkin memang sulit menimbulkan percakapan oleh komunitas, tapi tanpa adanya percakapan maka pekerjaan anda menjadi satu dimensi, padahal seharusnya jurnalis memberikan kontribusi kepada komunitas mereka dan menimbulkan percakapan.

untuk mengetahui lebih lengkapnya silahkan klik disini

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun