Mohon tunggu...
Dwi Okta Nugraha
Dwi Okta Nugraha Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger gado-gado Medioker di http://www.kasamago.com | dwioktanugroho.wordpress.com | twitter: @kasamago

Penggemar Hamster Sejati, Penyayang Kura Kura, Penikmat Unggas , Penonton Film, dan Pecinta tanaman.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Paranormal Activity 3: The Ghost Dimension, "Ending" Paling Buruk

2 November 2015   22:09 Diperbarui: 2 November 2015   23:27 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="in.bookmyshow.com"][/caption]

Ditengah dilema apakah memilih nonton kompetisi Slalom atau menikmati sebuah film di Bioskop akhirnya setelah melewati serangkaian pertimbangan singkat, opsi kedua lah yang Saya Pilih. Sesuai film yang telah diincar seminggu sebelumnya, pilihan jatuh pada Paranormal Activity 3 : The Ghost Dimension, film yang sebetulnya sangat jauh dari daftar tontonan saya di Tahun 2015. Namun sepertinya tak ada salahnya untuk mencoba film yang tak pernah terpikiran dan ditunggu-tunggu saya jadikan alibi utamanya.

Ghost Dimension dibuka dengan adegan kamera yang terjatuh di lantai sedang merekam adegan tidak menakutkan tentang para penghuni sebuah rumah yang tengah dilanda terror metafisika. Kisah kemudian berpindah pada keluarga muda, pasanganRyan (Chris J. Murray) dan Emily (Brit Shaw) beserta putri 6 Tahun nya Leila (Ivy George), Bibi Skylar (Olivia Taylor) dan Paman Mike (Dan Gill). Awalnya keluarga muda ini begitu tentram menikmati kehidupan sehari-hari hingga menemukan seonggok kamera lawas dengan teknologi aneh. Sang kamera ternyata mampu mendeteksi dan merekam hal hal diluar indera penglihatan normal manusia, efek ditorsi dan seperti buih udara didalam air semakin membuat Ryan dan Mike penasaran. Selain kamera, ditemukan pula setumpuk rekaman video beta yang ternyata berisi rekaman keluarga penghuni rumah sebelumnya di rentang tahun 1980 an hingga 1990 an.

Pasca Penemuan Kamera dan Rekaman Video, berbagai kejanggalan pun menghantui seisi rumah terutama Leila yang menjadi target utama kekuatan ghaib. Leila mulai sering melakukan hal-hal aneh dan menuruti kata-kata Toby, sosok astral yang hanya mampu dilihat oleh Leila. Toby inilah sang makhluk ghaib yang berniat memanfaatkan Leila agar dirinya dapat memiliki kekuatan seutuhnya. Ayah Leila kemudian meminta bantuan seorang Pastur dan mulai mulai menyiapkan ritual Pembasmian Roh Jahat dari Tubuh Leila. Berbagai aktifitas ala Serial TV Supernatural pun terjadi, penyiapan logo pentagram, pembacaan ayat suci, selimut yang dibalut air suci menjadi senjata mereka menghadapi sosok Toby. Singkatnya, karena perbedaan kekuatan, mereka akhirna kewalahan dan dibuat tak berkutik ketika makhluk Ghaib Toby mengamuk sejadinya dan membunuh satu persatu seluruh penghuni rumah, menyisakan Leila seorang. END ! yap, begitulah… singkat, padat, cepat, dan bad ending.

Seluruh adegan film ditayangkan ala rekaman video amatir atau documenter, seolah olah para pemain film nya lah yang merekam adegan mereka sendiri, cirri khas dari Paranormal Activity tetap terjaga disini, membuat seolah adegan film terlihat seperti adegan asli yang direkam amatiran. Seting film pun dibuat seirit mungkin hanya berkutat di dalam rumah dan sesekali di halaman rumah, sangat irit dan hemat budget. Perihal seting film inilah yang sesekali membuat saya dihantui rasa kebosanan, sang Sutradara rasanya berupaya menggiring penontonnya untuk fokus melihat adegan keluarga yang diteror hantu ketimbang setting film nya sendiri. Dari segi efek visual dan efek suara lumayan membuat telinga sedikit kaget, acting para pemain pun cukup baik dan selain rumah, satu satunya keunggulan film ini adalah interaksi para pemain nya terutama antara Ryan dan adiknya Mike Joke nya lumayan menghibur, sedikit menutup banyaknya kekurangan membosankan di film ini.

Last, bagi yang terlanjur menjadi penggemar film-film horror gubahan James Wan, menonton Paranormal Activity 3, The Ghost Dimension rasanya ada tembok penyekat luar biasa diantara keduanya, antara horror fiktif yang mencekam dan membuat tangan menutup mata dengan horror mirip non fiktif yang justru sebaliknya.

Skor : 2.8/5.0 ~ Sulit menikmati bila terlanjur suka dengan film horror buatan James Wan.

Kasamago.com

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun