Mungkin sebagian besar kita pernah tahu program-program lembaga Bulan Sabit Indonesia. Mereka berkiprah di beberapa negara islam dalam hal ini Palestina yang tercabik-cabik karena aneka konflik dan penindasan yang dilakukan oleh bangsa lain.
Lembaga ini menekankan pada solidaritas bagi sesama dengan mengambil jalur kemanusiaan yaitu melalui jalur kesehatan. Mereka mengobati orang terluka, melakukan operasi, mendirikan klinik di dekat medan perang dan melatih paramedic terbaik mereka untuk pengabdian ini. Dari itu semua mereka tidak mengambil biaya dari sang pasien karena mereka mendanai segala operasional itu dari usaha lembaga ini.
 Mereka mendirikan rumah sakit bagi korban perang dan sebagainya. Lembaga ini meninggalkan pengabdian yang sangat besar bagi sesama terlebih bagi masyarakat muslim di daerah Timur Tengah. Banyak korban merasa terbantu masalah kesehatan dari lembaga ini. Terlebih mereka juga focus pada pengabdian dan tidak mengarah para politik.
Apa yang dilakukan oleh lembaga ini adalah hal yang paling tepat untuk mewujudkan rasa solidaritas yang sering dinarasikan oleh beberapa pihak. Hanya saja pihak-pihak itu sering hanya melempar narasi saja tanpa ber buat dengan benar. Bahkan seringkali bentuk solidaritas itu kerap dalam wujud kekerasan semisal pengeboman, penembakan dan kekerasan lainnya.
Atau bisa juga solidaritas itu berbentuk bullyan-bulyan kepada kaum yang mengalami persekusi karena agama. Bullyan-bullyan itu terjadi di media sosial, maupun di dunia nyata. Ini seringkali membuat pihak terkait tidak mereasa nyaman.
Karena itu alangkah baiknya memang, aksi solidaritas itu diwujudkan dengan aksi nyata seperti apa yang dilakukan oleh Bulan Sabit Indonesia. Mengumpulkan dana dan menyalurkan untuk kesehatan dan keselamatan kaum yang menjadi korban kekerasan di beberapa negara. Ini tentu sebangun dengan cita-cita bangsa kita yang beragam ini.
