Mohon tunggu...
MK
MK Mohon Tunggu... Freelancer - Cahaya Bintang

Saat diri dapat katakan CUKUP di saat itu dengan mudah diri ini untuk BERBAGI kepada sesama:)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tatapan Mata Mama

24 November 2020   20:01 Diperbarui: 24 November 2020   20:12 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mama & Saya (dokumen pribadi)

SAAT DEWASA

Mama pernah cerita waktu saya lahir, dokter bilang saya terkena penyakit kuning. Saya yang baru lahir tanpa disusui langsung dibawa pergi masuk inkubrator. 

Mama sehari sudah diperbolehkan pulang oleh rumah sakit tapi saya harus menginap empat hari. Akhirnya mama yang khawatir memutuskan untuk dalam sehari 4-5 kali bolak-balik membesuk dan beri saya susu. Mama bilang tidak tega membiarkan saya sendirian dan menegakan diri tinggali sebentar dua anak yang masih kecil di rumah.

Saya sejak lulus kuliah mendapat pekerjaan di pusat Jakarta. Meski gaji cukup untuk kos tapi saya memilih pulang pergi rumah yang memakan waktu tempuh 2 jam lebih untuk satu kali perjalanan. Bisa melihat sorot tatapan mata yang berbinar bahagia dan mendengar suara riang mama adalah surga dunia. 

Walau mama hanya ibu rumah tangga tapi saya bangga dan kagum dengan beliau yang merupakan wanita yang penuh cinta yang pandai memasak, menjahit, menabung, dan memberi dengan tulus. 

Warisan yang sangat berharga dari mama untuk diteruskan ke anak dan cucu saya. Seberat dan selelah apapun masalah dalam hidup hadapi dengan tidak mengeluh dan menangis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun