Mohon tunggu...
MK
MK Mohon Tunggu... Freelancer - Cahaya Bintang

Saat diri dapat katakan CUKUP di saat itu dengan mudah diri ini untuk BERBAGI kepada sesama:)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Wisma Atlet Kemayoran Berawal Dari Ketidakpastian HINGGA Jadi Kepastian

17 September 2020   17:36 Diperbarui: 18 September 2020   07:49 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wisma Atlet  (kiri) di Antara Gedung Tinggi dan Perumahan Sekitar. Foto diambil Agustus 2018 -Jepretan Pribadi

Saya saat itu yang bertugas dampingi para terapis dan dokter kontigen Jepang, tiap malam harus putar otak cari jalan supaya mobil tidak terhimpit antrian bis seperti di foto. 

Mungkin karena fisik dan mental para atlet serta supir sama-sama kuat maka bersyukur selama perhelatan Asian Games dan Para Games di Jakarta tidak pernah ada kericuhan akibat bis antri 30 menit di depan wisma.

Kini di tahun 2020 tidak disangka di pinggir kali hitam akan ramai dengan antrian ambulan disebabkan alasan yang sama. Pintu masuk sedikit.

20200917-134910-5f6340fbd541df1e880a19c2.jpg
20200917-134910-5f6340fbd541df1e880a19c2.jpg
NASIB WISMA ATLET SETELAH PERTANDINGAN USAI

Menurut rencana wisma atlet akan dijadikan rumah susun sewa (RUSUNAWA) untuk warga DKI Jakarta yang memenuhi syarat pemprov DKI.

Tapi setelah pertandingan besar itu usai, wisma atlet menjadi bangunan kosong hingga Maret 2020 ketika pemerintah mengumumkan Indonesia positif kena Covid-19.

Pemerintah demi merawat pasien covid-19, memerlukan tempat khusus dan pilihan jatuh pada wisma atlet yang dibiarkan kosong.

Dalam sekejap peralatan rumah sakit mengisi wisma atlet dan nama wisma atlet diubah jadi Rumah Sakit Darurat Kemayoran. Tapi masyarakat lebih suka menyebut Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran.

Wisma atlet yang di awal pembangunan diliputi ketidakpastian tapi begitu pasti dibangun langsung memiliki sejuta manfaat bagi masyarakat Indonesia terutama warga Jakarta. 

Bila kita lihat kembali ke tahun 2014 dan berandai Vietnam tidak batalkan diri jadi Tuan Rumah Asian Games lalu Indonesia tidak mencalonkan diri dan OCA tidak setuju dengan pencalonan Indonesia ...

Mungkin sekarang lahan 10 hektar di kemayoran tetap jadi tanah kosong.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun