Dampak Kemajuan Teknologi Pada Unsur Sosial Budaya Generasi Milenial

Globalisasi merupakan proses pembentukan tatanan kehidupan baru dalam masyarakat. Seiring dengan terjadinya globalisasi banyak aspek kehidupan yang berubah karena banyaknya gagasan baru yang muncul dan ditawarkan untuk diikuti oleh suatu negara. Globalisasi dapat merubah pola kehidupan hingga pola mikir masyarakat. Hal ini tentunya menjadi suatu keharusan pada suatu negara untuk semakin berkembang dan tidak bisa untuk dihindari atau dicegah. 

Teknologi merupakan objek utama yang disoroti karena memunculkan banyak perubahan. Hal ini disebabkan kemajuan teknologi terjadi sangat pesat. Dengan kemajuan teknologi yang terjadi membuat masyarakat sangat menggantungkan hidupnya pada hasil penemuan teknologi seperti jaringan internet, handphone, komputer, laptop, dll. Kemajuan teknologi yang terjadi sangat memanjakan masyarakat, karena mereka dapat dengan mudah mengetahui segala informasi terbaru yang terjadi di dalam negeri ataupun di luar negeri. 

Kemajuan teknologi berpengaruh pada pengembangan wawasan dan pengetahuan masyarakat suatu negara. Banyak dampak positif yang dihadirkan dengan adanya kemajuan teknologi. Dimulai dari bidang Pendidikan, kemajuan teknologi membantu peserta didik lebih mudah menggali materi pembelajaran dimanapun mereka berada, membantu penyampain materi dari guru melalui platfrom pendidikan online sehingga dapat memunculkan metode-metode pembelajaran yang baru. 

Pada bidang komunikasi, masyarakat dapat dengan mudah berkomunikasi dengan adanya penemuan baru pada teknologi, sehingga tidak perlu untuk mengirimkan surat jika ingin berkomunikasi dengan kerabat. Perkembangan teknologi komunikasi yang semakin cangih juga dapat berguna untuk mempermudah membangun komunikasi antar negara. 

Lalu pada bidang perdagangan, kemajuan teknologi menghadirkan platfrom toko online yang dapat membuat pedagang dan pembeli sama-sama dipermudah jika ingin melakukan transaksi jual-beli karena mudahnya kegiatan promosi dan pemasaran suatu produk. Dengan adanya platfrom toko online juga dapat bermanfaat pada pertumbuhan ekonomi, meningkatkan produktivitas dunia industri. Namun teknologi yang bertujuan sebagai alat yang dapat membantu mempermudah suatu kegiatan juga tak dapat dipungkiri bisa membawa beberapa dampak negatif akibat kurangnya pengawasan dan pemahaman pada penggunanya. 

Indonesia yang tergolong negara berkembang dengan sebutan negara kepulauan dengan beragam suku dan budaya juga tidak luput mengikuti dan merasakan kemajuan teknologi yang terjadi. Indonesia merupakan negara yang menyatukan banyak budaya, suku, etnis yang membentuk nilai budaya yang sangat membanggakan. Dengan Pancasila sebagai ideologi dan dasar falsafah bangsa dan juga sebagai landasan kehidupan budaya bangsa. 

Hadirnya sebuah moderenisasi yang berjalan seiring dengan perkembangan gaya hidup manusia dan kemajuan teknologi menimbulkan adanya suatu pertanyaan apakah perubahan yang terjadi pada generasi dan pola komunikasi dapat mengancam Pancasila yang senantiasa menjadi landasan bangsa ini? Bahkan semakin jelas perubahan yang terjadi di masyarakat, terutama dalam hal gaya hidup, dan sikap hidup yang lebih egois dan pragmatis. 

Model kehidupan modern mulai condong ke arah masyarakat yang individualis, konsumtif dan materialistis, nilai-nilai gotong royong semakin hilang. Generasi milenial dinilai memiliki nilai positif, kreatif dan inovatif, tetapi juga memiliki kualitas negatif seperti materialisme, konsumsi, hedonisme dan kebanggaan atau gengsi apabila dapat menampilkan atau meniru gaya budaya bangsa lain dengan gaya dan cara hidup yang bebas dibandingkan dengan budaya bangsa sendiri. 

Budaya Indonesia sangat khas, unik, dan beranekaragam yang selaras dengan berdirinya bangsa ini tentunya perlu untuk dilestarikan dan diwariskan pada generasi selanjutnya. Dengan adanya sebuah kemajuan teknologi sesungguhnya dapat menjadi akses mudah untuk melihat segala keragamanya yang ada di dunia, tetapi tidak untuk menjadi sebuah penyamarataan karena belum tentu budaya dari lain negara bisa sesuai dengan Indonesia, bahkan ada kemungkinan budaya asing bertentangan atau tidak cocok dengan karakter dan tatanan hidup bangsa Indonesia. 

Kemajuan teknologi juga dikhawatirkan berpotensi mengeneralisir budaya Indonesia dengan budaya asing yang bisa menimbulkan ketimpangan sosial budaya dimana masyarakat khususnya kaum milenial tidak mengakui budayanya sendiri dan berujung pada tergerusnya budaya asli. Situasi ini dianggap sebagai hasil dari begitu bebasnya arus informasi yang diserap oleh generasi milenial, sehingga terbentuk upaya untuk mengganti unsur sosial budaya nasional dengan unsur sosial buadaya asing, walaupun belum tentu budaya tersebut tidak sesuai dengan Pancasila. Namun kenyataan yang menyedihkan generasi milenial telah terpengaruh dengan budaya global yang lebih memilih menyaksikan tayangan budaya bangsa lain yang tidak normatif sedangkan reputasi Indonesia berada di tangan kaum milenial. 

Indonesia selalu menjadi prototipe bentuk tatanan heterogen yang dapat hidup berdampingan secara damai dan tentram, apalagi secara historis tercatat sebagai bangsa yang kemerdekaannya dijamin oleh persatuan rakyat, suku bangsa, memiliki sikap dan tindakan solidaritas sosial, kehidupan yang terkait dengan cita-cita kebangsaan dan kedaulatan negara di tanah air. Indonesia sedan menjalani proses mengisi kemerdekaan yang diraih melalui kesatuan dan pengorbanan seluruh elemen bangsa. Bangsa Indonesia memiliki kearifan sosial dan dapat membagi seluruh pengalaman kepada bangsa lain sebagai upaya untuk memperkenalkan budaya asli bangsa Indonesia yang sangat luhur pada seluruh dunia. Bhineka Tunggal Ika sebagai semboyan atas segala perbedaan budaya sebagai ciri khas identitas bangsa Indonesia yang membedakan dengan bangsa lain.