Mohon tunggu...
Kartika Budiarti
Kartika Budiarti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Resesi Ekonomi Global 2023 atau 2024?

30 Desember 2022   23:26 Diperbarui: 30 Desember 2022   23:30 491
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Cepat atau lambat resesi pasti tejadi. Resesi adalah penurunan yang terjadi secara signifikan dalam perekonomian di suatu wilayah dalam dua kuartal berturut-turut dan PDB (Produk Domestik Bruto) mengalami penurunan. Dilansir dari halaman Forbes beberapa faktor penyebab resesi adalah karena utang yang berlebihan dan tidak sanggup lagi membayar utang sehingga menjadi bangkrut, terlalu banyak inflasi yang terjadi secara berlebihan menjadi sangat berbahaya, guncangan ekonomi yang mendadak seperti terjadinya pandemi yang melanda seluruh dunia, terlalu banyak deflasi juga mampu menekan harga barang dan bisnis bisa berhenti karena tidak ada yang mempunyai daya beli dan perubahan teknologi yang mampu menyebabkan penurunan ekonomi seperti pada revolusi industri.

Meskipun kita sering berharap hal-hal buruk dapat segera berakhir dan tentunya memakan waktu yang lama untuk mempersiapkannya, tetapi beberapa orang sudah memiliki pandangan jauh kedepan. Jadi apakah resesi bisa dihindari? Jawabannya belum tentu. Satu-satunya cara yang dapat dilakukan untuk mencegah resesi kemungkinan besar mampu memperburuk inflasi.

Jadi kapan resesi akan melanda perekonomian di dunia? Data kuartal ketiga 2022 menunjukkan resesi belum terjadi karena PDB riil masih tumbuh sebesar 2.6% setiap tahunnya dan estimasi awal tersebut masih dapat berubah karena banyaknya data yang tersedia. Waktu perubahan kebijakan moneter dan perubahan ekonomi membutuhkan kira-kira satu tahun.  Jeda waktu untuk pengetatan moneter saat ini bisa lebih pendek atau lebih lama dari rata-rata historis.

Sebagian besar negara telah melakukan pengetatan ekonomi secara bersamaan. Ke-54 negara tersebut melakukan pengetaan kebijakan moneter karena negara-negara tersebut saling terhubung dan perubahan kebijakan secara simultan tentu berdampak lebih besar dan lebih cepat. Pengetatan tersebut dilakukan melalui dua channel yaitu suku Bungan lebih tinggi akan melumpuhkan beberapa kegiatan ekonomi seperti pembangunan perumahan, penjualan mobil dan belanja modal bisnis. Dan yang kedua yaitu penurunan permintaan menurunkan pendapatan masyarakat yang selama ini bekerja di sektor yang sensitif terhadap bunga.

Kemungkinan besar resesi dimulai pada akhir 2023 atau awal 2024, prediksi resesi memang cukup sulit untuk dilakukan tetapi ramalan resesi tidak boleh dianggap remeh. Jadi apa yang perlu dilakukan untuk menghadapi resesi? Langkah pertama adalah perencanaan kontingensi dengan membuat sketsa langkah-langkah yang harus diambil seperti pengurangan staff, pengurangan belanja modal, pengetatan jangka waktu kredit, dan sebagainya. Setiap industri dan bisnis berbeda, sehingga daftar generik tidak berlaku untuk setiap organisasi. Langkah berikutnya yaitu perencaan kontingensi untuk resesi juga perlu mencakup peluang pertumbuhan. Di setiap resesi, beberapa perusahaan mengambil aset produktif dengan murah, meningkatkan pangsa pasar dengan menjadi lebih mahir dalam kondisi yang berubah, dan mempekerjakan orang berbakat hebat yang telah diberhentikan atau kurang dihargai oleh pesaing.

Resesi ekonomi tentu berdampak sangat buruk karena meningkatkan pengangguran dan banyaknya perusahaan yang kolaps (bangkrut) sehingga terjadi penurunan daya beli masyarakat yang juga berdampak pada kemerosotan bisnis. Orang yang baru saja lulus pendidikan akan lebih sulit mendapatkan pekerjaan dan perusahaan juga akan terkena dampaknya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun