Mohon tunggu...
Nur Kartika
Nur Kartika Mohon Tunggu... -

mahasiswa Komunikasi UPN "Veteran" Yogyakarta dan sedang belejar menekuni Jurnalistik :)

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Pasar Seni Gabusan. Menarik Tapi Sepi Pengunjung

15 Januari 2012   09:33 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:52 605
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13266197411853212774

Jika anda berwisata ke Pantai Parangtritis Bantul maka dalam perjalanan menuju Pantai anda akan melewati sebuah pasar dengan dekorasi gong besar di depannya. Pasar tersebut adalah Pasar Seni Gabusan yang terletak di jalan Parangtritis KM 9.5 Bantul DIY. Pasar Seni Gabusan (PSG) dibuka pada tahun 2004 oleh pemerintah, namun hingga kini PSG masih tetap terlihat sepi pengunjung.

Ponirah, salah satu penjaga kios seni kerajinan kulit di pasar tersebut mengaku PSG memang selalu sepi pengunjung. Namun tetap akan ada ada pembeli terutama di akhir pekan atau saat musim liburan. “Pasar ini sepi mungkin karena barang yang dijual berupa kerajinan semua, beda dengan Beringharjo yang isinya macam-macam” ujarnya.

Walaupun sepi pengunjung, namun para pedagang banyak yang bertahan untuk tetap berjualan di PSG. Hal itu karena mereka tidak perlu membayar sewa untuk kios yang mereka tempati. Para pedagang hanya perlu membayar listrik dan air saja. Para pedagang di PSG pun rata-rata telah memiliki show room atau kios lain selain di PSG sehingga mereka tidak merasa rugi berjualan di PSG.

Pasar Seni Gabusan sebenarnya merupakan kawasan wisata yang cukup menarik. Pasar tersebut terdiri dari puluhan kios kerajinan seperti kios kulit, kayu, logam dan batik yang tertata rapih serta bersih. Di tengah –tengah pasar terdapat taman bermain untuk anak-anak seperti  jungkat-jungkit, ayunan, seluncur, dan lain-lain. Selain rindang karena banyak ditumbuhi pepohonan, taman di pasar tersebut juga terkesan alami karena dilewati sebuah sungai kecil.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun