Hingga pada tahun 2004 Komunitas Klenteng Hong San Kiong lebih membuka diri dengan lebih banyak melibatkan pribumi dalam Wayang Po Te Hi dan memberikan kontribusi positif kepada masyarakat melalui berbagai kegiatan sumbangan dan bantuan.Â
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan maka dapat dikemukakan beberapa saran sebagai berikut:Â
1) masyarakat Gudo tetap menjaga keharmonisan yang terjalin antara etnis Tionghoa dan masyarakat sekitar serta bersama-sama mempertahankan keberlangsungan Klenteng Hong San Kiong sebagai warisan budaya yang ada di Kecamatan Gudo,Â
2) Jurusan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial diharapkan penelitian mengenai Komunitas Klenteng Hong San Kiong ini dapat memperkaya wawasan mengenai komunitas Tionghoa di Indonesia, khususnya di Gudo,Â
3) Peneliti selanjutnya dengan tema yang sama, peneliti selanjutnya bisa mengembangkan penulisan mengenai perkembangan Wayang Po Te Hi yang ditulis dalam payung historis karena penulisan tentang Wayang Po Te Hi kebanyakan lebih  banyak melihat dari aspek simbolik dan kulturalnya.
Daftar Rujukan:
Â
Afif, A. 2012. Identitas Tionghoa Muslim Indonesia. Semarang: Kepik
Bloomfield, F. 1983. Chinese Beliefs. Surabaya : Penerbit Liris
Buku Kenang-Kenangan Klenteng Hong San Kiong Gudo tahun 2004
Hasil Pendataan Warga Keturunan etnis Tionghoa  Kantor Desa/Kelurahan Gudo Tahun 2012