Mohon tunggu...
Kartika I. Prativi
Kartika I. Prativi Mohon Tunggu... -

Hidup bukan untuk mencari, namun untuk mempertahankan apa yang kita punya..

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Cinta Bukan Cokelat (Saras Dewi)

13 Mei 2010   11:09 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:14 515
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cinta memang tak pernah ada habisnya untuk dikupas. Buku yang satu ini rasanya sangat cocok dibaca kawula muda yang selalu diliputi rasa ingin tahu tentang cinta. Apakah cinta mendatangkan penderitaan? Atau mendatangkan kebahagiaan? Tentunya tidak semua orang berpendapat sama akan hal ini. Bahkan ada yang mengatakan: Masa bodoh dengan cinta! Persetan sama cinta! Makan tu cinta!
Dengan penampilan buku yang sederhana, ringan, dan bisa dibilang “lumayan imut”, Saras Dewi menyajikan pemahaman cinta berdasarkan teori-teori filosofis. Kenapa filosofis? Ya, karena kata yang berasal dari bahasa Yunani philia dan sophia mengandung arti rasa cinta dan kebijaksanaan. Mungkin juga karena banyak teori filsafat tentang cinta yang mungkin belum banyak diketahui orang awam.
Isi buku ini dibagi jadi empat bagian: Filsafat Cinta, Sains Meneropong Cinta, Membongkar Valentin, dan Cinta Itu Universal. Selain membahas teori-teori cinta, Saras juga membubuhkan contoh-contoh kasus anak muda yang dikemas menggunakan ragam bahasa sederhana, sehingga mudah dimengerti.
Buku ini sarat dengan kata-kata indah dan penuh makna yang dicantumkan penulis. Mungkin anda bertanya kenapa judul buku ini Cinta Bukan Cokelat. Penulis mengatakan “Cinta jauh lebih misterius dibandingkan dengan sebatang cokelat”. Disamping itu, sebuah pesan lain berbunyi “Kamu bukan siapa-siapa sampai kamu dicintai oleh seseorang”. Meski tebalnya hanya 127 halaman, buku ini mampu meninggalkan kesan unik tentang pengertian cinta.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun