30 % untuk Lifestyle. Wah gede amat ya?. Kalo dilihat dari prosentase sih gede ya. Tapi dengan tawaran diskon setiap ramadan. Itu angka yang sangat kecil. Jika tidak saving sebelumnya dan hanya mengandalkan pos bulan ini, membeli baju baru buat anak-anak pun tidak akan sanggup. Apalagi buat membeli gadget dan membeli perabot baru dan mencat rumah sebelum lebaran. he... he...he....
40 % untuk kebutuhan hidup sehari-hari, penting untuk langsung membayar tagihan listrik, air dan telpon di awal bulan memastikan agar dana ini tidak terpakai. Membeli kebutuhan pokok dapur di muka juga penting. Terlebih konsumsi dapur meningkat. Membeli kebutuhan dapur di muka membuat kita semangat untuk membuat makanan sendiri ketimbang membeli karena iming-iming  promo. Jajan itu termasuk lifestyle, dimana ddi bulan puasa angka 30 % itu sangat kecil, saudara-saudara. Jauh lebih hemat untuk membuat makanan sendiri, meski memang butuh niat dan tekad kuat. Makanya pastikan memilih resep makanan yang minim gagal dan disukai anggota keluarga, agar tidak sia-sia.
Menganggarkan dan Mencatat Belanja
Pekerjaan ini terlihat sepele, tetapi cukup berat untuk dilakukan. ya apapun yang sifatnya mendispilinkan diri memang terasa berat. Selain segera membuat pos-pos belanja. Membuat anggaran dan mencatat akan sangat membantu mengerem belanja yang tidak mendesak, terutama belanja lifestyle.Â
Banyak aplikasi yang menawarkan kemudahan pencatatan pengeluaran sehari-hari yang dapat menjadi alat monitoring pribadi seberapa besar pengeluaran kita sekaligus mengukur kedisiplinan kita dalam penganggaran.Â
Terasa pelit ya? gak kok, jauh berbeda antara pelit dengan hemat. Jika ini belum menjadi habit, yok dimulai dari sekarang. Bukankan di bulan ramadan kita diajarkan untuk menahan nafsu. Jadikan juga momen ini untuk kita menahan diri dari nafsu belanja yang berlebihan. Ingat, kita tidak punya pohon uang.Â
Salam.
 Â