Mohon tunggu...
Kartika Kariono
Kartika Kariono Mohon Tunggu... Pengacara - Ibu Rumah Tangga

Mengalir mengikuti kata hati dan buah pikiran

Selanjutnya

Tutup

Segar Pilihan

Skipping, Ringan sih Tapi Sanggup Berapa Sekarang

10 Mei 2020   21:48 Diperbarui: 10 Mei 2020   21:50 1427
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tali Skipping (Sumber :Think Stock)

Skipping atau lompat tali itu olah raga yang sepertinya pernah dijalani oleh hampir seluruh orang ya, terutama cewek. Bahkan saat kecil,  olahraga ini sekaligus jadi permainan ketangkasan. Adu paling banyak dan paling lama bermain skipping, bahkan adu gaya paling keren.

Sebagai anak gendut dari kecil main skipping itu perjuangan keras juga. Seringkali saat main skipping diledekin teman-teman sepermainan kalo bumi gempa gara-gara diriku lompat-lompat.

Marah? santuy, anak bontet dari bayi , mendapat body shaming malah cengengesan, karena dianggap hal jamak waktu itu. Tanya aja sih sama diri sendiri sesuci apa mulut kalian dari body shaming bocah gendut?

Dari sekian banyak permainan masa kecil , kayaknya cuma skipping yang bisa diriku ikuti. Modal mainnya juga hanya suutas tali bergagang  khusus yang dibeli di tokoh olah raga.

Saat kecil sekali bermain dapat melakukan ratusan kali lompat. Kalo cuma mencapai 100 kali lompatan sih  hal kecil saat SD sampe SMA.

Skipping juga dianggap olahraga yang efektif agar pertumbuhan tinggi badan maksimal. Penting banget buat diriku yang tumbuh agak bogel, pertumbuhan tinggi cepat saat SMP, eh SMA 3 tahun cuma nambah 3 CM. Teman-teman cowokku yang dulu gak lebih tinggi dari aku (dulu kusebut Para chibi) , eh malah tumbuh meninggi kayak bambu. Kalo cowok yang jago pemain skipping biasanya  kalo gak atlet,ya  persiapan masuk sekolah militer dan semi militer ikatan dinas. 

Manfaat Skipping

Saat kecil dulu,  skipping juga permainan yang kami mainkan sambil menunggu buka. Dilakukan da'da ashar dan mengaji di mushallah. Bisa adu tanding baik perorangan maupun beregu. Jangan bayangkan dengan spatu khusus, tapi cukup nyeker alias telanjang kaki.

Permainan sederhana karena gerakan yang mudah ini, bermodal murah dibandingkan ke gym juga tidak membutuhkan area luas, cukup bermain di lapangan atau halaman depan rumah.

Cara bermainnya kita melompat sesuai dengan irama putaran tali. Jadi sangat bermanfaat untuk melatih koordinasi anggota tubuh.

Bermain lompat btali dalam waktu 5 menit saja sudah memuat keringat deras bercucuran dengan nafas tersengal (kalo sekarang ha ha menunjukkan kapasitas umur yak). Dalam jangka waktu 10 menit saja setidaknya 300 kalori lenyap. Gerakannya bukan hanya melatih otot kaki dan tangan, tetapi juga melatih otot perut. Kalo masih ada yang nanya "kok bisa otot perut ikut terlatih?" Memangnya dsaat menahan dari satu lompatan ke lompatan lain otot perut gak kerja?

Meski gerakannya gak sekompleks gerakan yoga, jika bermain skipping tetap dilakukan secara rutin setiap hari, badan juga tetap dapat lentur kok. Sebagai olahraga yang dapat melatih otot, bermain skipping setiap hari juga menjaga badan agar tetap bugar dan tidak mudah lemas.

Meski bukan olahraga berat (katanya), skipping ini bagus juga loh untuk melatih kardiovaskular untuk  melancarkan aliran darah. Bermain Skipping juga bermanfaat dalam pencegahan keropos tulang  (dengan memastikan asupan kalsium tentunya). 

Di usia -usia atas 30, rasanya sulit mencari orang yang bermain skipping lebih dari 10 menit gak ngos-ngoan. Gerakan skipping dengan ritme dan tempo sedang saja perlu menjaga nafas saat bermain.

Bermain skipping dapat memberikan manfaat melatih pernafasan, sekalgus  menjaga tetap fokus dan tenang. Permainan yang membuat keringat keluar banyak ini juga bermanfaat untuk mengeluarkan racun dalam tubuh (detoksifikasi) sekaligus memproduksi nutrisi yang baik untuk kesehatan kulit. 

Skipping saat Puasa  

Bosen ah main skipping, lompat-lompat gitu saja. Eh, siapa bilang. Gerakan skipping itu dapat divariasikan loh selain gerakan dasar. Misalnya menambahkan gerakan membuka dan menutup kaki, gerakan kaki menyilang, variasi dengan lompat tali yang menyerupai jogging di tempat, berlatih dengan lompatan lutut lebih tinggi, 10-15 menit saja dijamin deh keringet udah bercucuran dengan nafas yang luar biasa ngos-ngosan. 

Tantang memang buat olahraga ini di bulan puasa. Makanya perlu waktu yang pas, dapat dilakukan setelah shalat subuh atau setelah ashar. Jangan ngoyo sampe nafas tersengal atau tenggorokan terasa tercekik, karena olahraga ini memilki risiko dehidrasi. Justru saat bermain skipping untuk melatih  atur nafas dan gerakan untuk meminimalisirnya.

Jangan lupa untuk pemanasan dan pendinginan sebelum melakukan skipping agar tidak terjadi cedera otot. Kalo kaki bermaslaah, pergunakan sepatu yang nyaman. Sepatu jogging juga cocok kok. Pergunakan tali skipping yang nyaman, tidak terllau berat dan ringan.

Handlenya juga pilih bahan yang tidak terlalu keras agar tidak membuat tangan kapalan. Meski kerja keras, kulit tangan halus wajib tetap terjaga toh?

Paling penting fokuskan tujuan olahraga itu demi menjagaa kesehatan dan kebugaran selama puasa dan pandemi covid 19 ini. Skipping ini dapat menjadi alternatif olahraga yang dapat dilakukan di rumah  pengganti ke gym untuk sementara. 

Yok main skipping lagi, biar berasa muda meski jumlah lompatan maksimum buktikan gak bisa bo'ong soal umur. Salam kompal selalu. 

Kompal Lawan Corona
Kompal Lawan Corona
Tetap bahagia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun