Tidak banyak monster sebagaimana kisah Harry Potter atau Fantastic Beast, tetapi monster "sederhana" yang tampil dalam film ini tidak kalah menakutkan, ya soal urusan monster bagi saya memang jauh lebih menakutkan jika memang tampilan mereka yang "lucu" bisa ditemukan di kehidupan sehari-hari, seperti Penny Wise. Film ini memang sama-sama diproduksi  oleh rumah produksi yang sama, Amblin.
Iya monster yang muncul memang sesederhana itu, jadi meski berkisah soal Warlock, tetapi tidak membuat kita susah payah mengingat-ingat nama monster seperti kita membaca dongeng Grimm misalnya. Kecuali menyebut Azazel, salah satu dari 4 penguasa neraka yang memberikan pengetahuan tentang magic clock  omega, yang dapat  membalikkan waktu dunia seperti awal kepada tokoh antagonis dalam film ini, Izard.
Semakin takjub ketika membaca nama sang sutradara, Roth. Nama yang tak asing bagi penggemar film horor, kagum ia dapat membalut teror horor ini dalam balutan drama keluarga.
Satu pesan moral dalam film ini yang cukup menohok adalah diksi. Karena memang kekuatan dari sihir adalah mantra, dan mantra itu bukan hanya apa yang diucapkan tetapi bagaimana cara mengucapkan.
Menjadi menohok, karena dikisahkan Lewis gemar membaca kamus, sehingga ia cukup sederhana menjelaskan hubungan Uncle Johny dan Aunt Florence dengan satu kata "platonik".
Seringkali memang kita mengabaikan kata di kamus, padahal kamus sekarang ada di genggaman kita sehari-hari. Seringkali debat kusir pun mengenai hal receh mengemuka bahkan membara hanya gara-gara sama-sama tidak mau membaca kamus.
"Indomitable" salah satu diksi yang paling disebut dalam film ini, sebuah kata sederhana penuh makna yang memang harus dimiliki semua insan dalam menghadapi masalah.
It's the real magic word.