Jika umumnya label ditutupi ya, makanya diletakkan di bagian leher. Tetapi pada pakaian tertentu kadang sangat jelas terlihat baik pada sulaman di dekat kantong atau kancing, bahkan pada manset lengan.
Kadang berasa norak juga, mau pakai baju apa pake merknya. Apalagi jika kita terpaksa senyum label segede gambreng itu jelas tiruan. (Waaahhhh....malah rumpi).
Tetapi jika saya lebih memilih pakaian karena kebutuhan saya saja.
Melindungi tubuh dari serangan cuaca dan debu. Paling penting untuk menutup aurat, apalagi bagi saya yang muslimah.
Meski harus diakui, saya  termasuk baru menutup aurat hampir penuh (belum syar'i katanya), tetapi sebelum saya menutup aurat dengan berhijab saya selalu memakai pakaian yang tertutup kok. Setidaknya yang tidak memicu sahwat lawan jenis.
Woooh...tampaknya kalimat terakhir itu "fitnah", lah emang body gak cocok buat pakai baju yang terbuka atau ketat.
Saya berusaha melindungi teman laki-laki saya dari dosa melihat aurat yang buruk.
Kalo bagus sih emang rezeki, kalo jelek ya amit-amit. Dosa udah dapet, mata sepet. He he..
Kebetulan aktifitas saya sehari-hari juga santai,meski di sebuah institusi pendidikan. Ya boleh dikatakan simply, chic n casual.
Hi hi biar gaya dikit ngomongnya, padahal nyatanya ya pake aja apa yang ada.