Mohon tunggu...
Karnita
Karnita Mohon Tunggu... Guru

"Aku memang seorang pejalan kaki yang lambat, tapi aku tidak pernah berhenti." — Abraham Lincoln.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Doa dari Reruntuhan: Keteguhan Santri, Ketegaran Bangsa

4 Oktober 2025   11:05 Diperbarui: 4 Oktober 2025   11:05 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Harapan tidak boleh ikut runtuh. Dari tragedi ini, kita bisa membangun sistem yang lebih aman, kebijakan yang lebih berpihak, dan solidaritas yang lebih tulus. Taufan sudah keluar dari puing dengan luka, kini giliran bangsa ini keluar dari kelalaian dengan tekad.

“Bangsa yang besar adalah bangsa yang belajar dari reruntuhannya, lalu membangun dengan hati dan akal sehat.”

Disclaimer

Artikel ini ditulis sebagai opini analisis berdasarkan pemberitaan di media arus utama. Data dan fakta merujuk pada laporan resmi Kompas.com dan sumber kredibel lainnya.

Daftar Pustaka

  1. Kompas.com. (03/10/2025). Tiga Hari Tertimpa Reruntuhan, Santri Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Selamat Ditemukan Hidup. https://www.kompas.com/jawa-timur/read/2025/10/03/131500488
  2. Kompas.com. (02/10/2025). Disetujui Keluarga Korban, Tim SAR Kerahkan 5 Crane Angkat Reruntuhan Ponpes Al Khoziny Sidoarjo. https://www.kompas.com/jawa-timur/read/2025/10/02/161500188
  3. Kompas TV. (02/10/2025). Evakuasi Dramatis Ponpes Al Khoziny. https://www.kompas.tv/
  4. Tribunnews.com. (02/10/2025). Ansor Instruksikan Doa Bersama untuk Korban Musibah Ponpes Al-Khoziny. https://www.tribunnews.com/
  5. Antara News. (02/10/2025). BNPB: Tidak Ada Tanda Kehidupan di Reruntuhan Ponpes Sidoarjo. https://www.antaranews.com/

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun