Mourinho pun menghadapi ujian awal. Dengan reputasi globalnya, publik berharap ia bukan hanya mengangkat prestasi Benfica, tetapi juga mendongkrak citra Liga Portugal secara internasional.
Minim Publikasi dan Branding Global
Dibanding Premier League dengan kontrak siaran bernilai £10 miliar, Liga Portugal hanya meraup ratusan juta euro per musim. Jarak yang terlalu jauh membuat publikasi internasional minim, dan sorot kamera lebih sering tertuju ke Inggris atau Spanyol.
Strategi pemasaran liga juga belum agresif menembus pasar Asia dan Amerika. Padahal, antusiasme fans di kedua kawasan ini sangat menentukan citra global suatu liga. Akibatnya, meski kedatangan Mourinho adalah momentum emas, gaungnya masih belum terdengar kencang di luar Eropa Barat.
Fakta ini diperkuat laporan Nielsen Sports (2023) yang menempatkan Premier League sebagai liga dengan audiens global tertinggi, sedangkan Liga Portugal bahkan tidak masuk lima besar Eropa.
Pabrik Bintang Dunia
Meski kurang terpublikasi, Liga Portugal adalah "pabrik emas." Cristiano Ronaldo (Sporting CP), Bernardo Silva (Benfica), hingga Bruno Fernandes (Sporting CP) lahir dari akademi lokal. João Félix, yang sempat jadi rekor transfer Atletico Madrid, juga produk Benfica.
Menurut CIES Football Observatory, Portugal termasuk tiga besar negara dengan pemain terbanyak yang diekspor ke liga top Eropa. Benfica bahkan dikenal sebagai salah satu klub dengan akademi paling produktif di dunia.
Ironisnya, publik lebih mengenal Ronaldo di Real Madrid atau Bruno Fernandes di Manchester United, ketimbang kiprah awal mereka di Liga Portugal. Liga ini melahirkan bintang, tetapi sorotan lampu panggung justru berpindah setelah mereka hijrah.