Pujian keempat adalah pujian antar-manusia, sebagaimana diajarkan Rasulullah SAW dengan ungkapan jazakallah khair. Pujian ini bukan sekadar basa-basi, melainkan doa agar kebaikan dibalas oleh Allah. Dengan demikian, pujian antar-manusia sejatinya adalah bentuk saling menguatkan dalam kebaikan.
Namun, kritiknya muncul ketika pujian berubah menjadi manipulasi. Banyak orang menggunakan pujian untuk mencari keuntungan atau sekadar pencitraan. Budaya ini berbahaya karena menjauhkan pujian dari niat tulus.
Refleksinya, kita perlu membiasakan pujian yang sehat, jujur, dan proporsional. Pujian seharusnya menjadi motivasi dan doa, bukan alat menjerat ego. Dengan begitu, pujian tidak kehilangan esensi spiritualnya.
5. Bahaya Terlalu Senang Dipuji
Alquran memperingatkan dalam QS Ali-Imran ayat 188 bahwa orang yang senang dipuji atas sesuatu yang tidak dilakukannya akan mendapat azab yang pedih. Ayat ini menjadi teguran keras bagi manusia yang suka mengklaim kebaikan semu. Pujian yang tidak proporsional bisa menjerumuskan.
Pesannya, manusia harus waspada agar tidak menjadikan pujian sebagai bahan kesombongan. Sebaliknya, setiap pujian seharusnya menjadi pengingat untuk memperbaiki diri. Kritiknya, budaya sosial hari ini sering melahirkan perilaku suka memamerkan kebaikan hanya demi dipuji.
Refleksi bagi kita, sebaik-baik sikap adalah menerima pujian dengan doa sebagaimana Ali bin Abi Thalib: "Ya Allah, ampunilah aku atas apa yang mereka tidak ketahui, jangan siksa aku karena ucapan mereka, dan jadikan aku lebih baik dari yang mereka sangkakan." Doa ini menjaga hati dari terlena oleh pujian dunia.
Penutup
Pujian adalah pisau bermata dua: bisa mengangkat, bisa pula menjatuhkan. Jika diarahkan kepada Allah, pujian menjadi ibadah. Jika disandarkan pada diri, pujian bisa berubah menjadi sumber kesombongan. Karena itu, sikap bijak dalam menyikapi pujian menjadi kunci menjaga hati tetap lurus.
Ali bin Abi Thalib telah memberi teladan tentang kerendahan hati di hadapan pujian. Ucapannya mengingatkan bahwa manusia sebaiknya tidak menelan pujian mentah-mentah, melainkan menjadikannya doa dan pengingat. "Pujian bukanlah tujuan, melainkan jalan untuk memperbaiki diri."
Disclaimer