Mohon tunggu...
Karnita
Karnita Mohon Tunggu... Guru

"Aku memang seorang pejalan kaki yang lambat, tapi aku tidak pernah berhenti." — Abraham Lincoln.

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Dana Desa Habis untuk Judi Online, Apa Kabar Pengawasannya?

12 September 2025   01:23 Diperbarui: 12 September 2025   01:23 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kejaksaan Bekasi menahan pelaku korupsi Dana Desa Sumberjaya Rp 2,5 M, uang diduga dipakai judi online. * /Tommi Andryandy/"PR"

Mengapa korupsi dana desa tetap berulang? Lemahnya sistem pengawasan formal menjadi salah satu penyebab. Audit internal mudah dimanipulasi dan pengawasan lapangan sering absen. Tanpa sistem yang kuat, upaya perbaikan hanya akan bersifat sementara.

Kasus Sumberjaya menunjukkan celah besar dalam pengawasan. CV fiktif digunakan untuk menampung dana korupsi sebelum dibagikan. Tanpa pengawasan partisipatif, dana desa selalu berisiko disalahgunakan. Inovasi dalam sistem kontrol harus diintegrasikan agar pelanggaran tidak mudah terjadi.

Refleksi kritis menekankan perlunya kontrol publik yang lebih kuat. Transparansi anggaran, laporan terbuka, dan mekanisme aduan warga harus diperkuat. Desa sehat lahir dari pengawasan yang aktif dan integritas aparatur. Kesadaran publik akan hak dan kewajiban turut memperkuat fondasi pengawasan tersebut.

5. Jalan Panjang Membangun Integritas Desa

Pelajaran dari Sumberjaya: integritas adalah fondasi. Tanpa itu, dana desa besar sekalipun akan disalahgunakan. Masyarakat harus berpartisipasi aktif dalam pengawasan. Integritas yang tumbuh dalam budaya desa dapat mencegah praktik korupsi berulang.

Partisipasi publik adalah hak sekaligus kewajiban. Desa yang kuat lahir dari warga yang kritis dan pejabat yang jujur. Pemerintah juga harus menata ulang pembinaan aparatur desa. Pelibatan masyarakat dalam setiap tahap pembangunan memperkuat kontrol sosial.

Literasi finansial dan etika moral perlu ditingkatkan. Desa bukan hanya soal pembangunan fisik, tetapi juga pembangunan karakter integritas pejabat. Pencegahan lebih efektif daripada hukuman semata. Penerapan pendidikan moral dan finansial sejak dini dapat menanamkan kesadaran yang lebih kuat terhadap amanah.

Penutup

Korupsi dana desa di Sumberjaya mencerminkan luka kolektif bangsa. Keserakahan pejabat menghancurkan tatanan sosial di akar rumput. Ketika dana pembangunan dipakai untuk judi, harapan rakyat kecil dirampas. Sudah waktunya bertanya: apakah pengawasan desa benar-benar berjalan atau hanya formalitas?

Bung Hatta pernah berkata, “Korupsi merusak jiwa bangsa lebih cepat daripada perang.” Desa adalah wajah bangsa; menjaga integritas dana desa berarti menjaga wajah itu sendiri. Pengawasan yang efektif adalah kunci membangun kembali kepercayaan masyarakat. Kesadaran kolektif warga menjadi tameng utama terhadap praktik destruktif. Wallahu a'lam. 

Disclaimer:  Artikel ini adalah refleksi analitis atas pemberitaan media. Opini sepenuhnya tanggung jawab penulis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun