Mohon tunggu...
Karnita
Karnita Mohon Tunggu... Guru

"Aku memang seorang pejalan kaki yang lambat, tapi aku tidak pernah berhenti." — Abraham Lincoln.

Selanjutnya

Tutup

Bola

Menyulam Kembali Jejak Perserikatan di Era Liga 3 dan Liga 4

8 Agustus 2025   17:42 Diperbarui: 8 Agustus 2025   17:42 272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
PSSI gelar Liga 3 & 4 di daerah, hidupkan kembali semangat perserikatan lewat pembinaan berjenjang dari desa hingga level nasional. (Dok PSSI)

Menyulam Kembali Jejak Perserikatan di Era Liga 3 dan Liga 4

"Sepak bola bukan hanya tentang siapa yang menang, tetapi tentang bagaimana kita pulang ke akar, membangun dari tanah tempat mimpi pertama kali ditanam."

Oleh Karnita

Pendahuluan

Pagi Semarang, 8 Agustus 2025, membawa kabar yang memercikkan gairah lama bagi pecinta sepak bola tanah air. Republika, memuat laporan hangat berjudul “PSSI Hidupkan Kembali Semangat Perserikatan: Liga 3 dan Liga 4 Digelar di Level Daerah”. Dengan gaya bahasa yang informatif sekaligus membangkitkan nostalgia, tulisan ini menangkap momen pertemuan Ketua Umum PSSI Erick Thohir dengan jajaran kepala daerah di Jawa Tengah. Penulis artikel ini merasa terpanggil untuk mengulasnya, bukan sekadar karena nilai berita yang tinggi, tetapi karena isinya menandai titik balik pembinaan sepak bola nasional.

Gagasan menghidupkan kembali kompetisi berjenjang dari desa hingga provinsi ini bukan hanya tentang turnamen. Ia adalah tentang mengembalikan denyut kehidupan olahraga rakyat pada akar sejarahnya. Liga 4 di tingkat kabupaten/kota dan Liga 3 di tingkat provinsi dihadirkan untuk membentuk jembatan menuju pentas nasional. Di sini, pembinaan bukan jargon, melainkan sistem yang dipetakan dengan jelas. Momentum ini relevan untuk dibicarakan, karena publik sepak bola Indonesia tengah mendambakan kesinambungan kompetisi yang melahirkan talenta alami.

Urgensinya tak sekadar di ranah olahraga. Program ini menyentuh ranah ekonomi daerah, identitas budaya, bahkan integrasi sosial di tengah masyarakat majemuk. Itulah mengapa topik ini patut menjadi bahan refleksi bersama. Dalam setiap gol yang akan tercipta di Liga 3 dan Liga 4 nanti, tersimpan kisah tentang desa yang bangkit, tentang kota yang kembali bersatu, dan tentang bangsa yang menemukan kebanggaannya di lapangan hijau.

1. Menghidupkan Kembali Jejak Perserikatan

Perserikatan pernah menjadi denyut nadi sepak bola Indonesia. Kompetisi ini melahirkan klub-klub legendaris yang membentuk identitas kota. PSSI kini berusaha menghidupkannya kembali dengan kemasan baru. Langkah ini menunjukkan kesadaran bahwa sejarah adalah fondasi masa depan.

Erick Thohir memposisikan Liga 3 dan Liga 4 sebagai kelanjutan dari semangat perserikatan. Tidak sekadar meniru format lama, tetapi memperbarui sistemnya sesuai kebutuhan zaman. Peran pemerintah daerah menjadi kunci, sebab sepak bola di level ini lahir dari rahim komunitas. Menghidupkan kembali atmosfer lokal menjadi salah satu tujuan utamanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun