Mohon tunggu...
Karnita
Karnita Mohon Tunggu... Guru

"Aku memang seorang pejalan kaki yang lambat, tapi aku tidak pernah berhenti." — Abraham Lincoln.

Selanjutnya

Tutup

Bola

Lebih dari Sekadar Laga, Ini Tentang Harga Diri di Hadapan Dunia

28 Juli 2025   23:48 Diperbarui: 28 Juli 2025   23:48 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemain Persib saat menjalani pemusatan latihan di Thailand, Rabu (23/7/2025). OFFICIAL PERSIB

Kritiknya, bagaimana Persib dan pemerintah daerah bisa menjadikan sepak bola sebagai instrumen promosi budaya, ekonomi, dan pariwisata? Jika semua hanya berhenti pada euforia 90 menit di lapangan, maka potensi sosial dari sepak bola akan terbuang sia-sia. Inilah saatnya menjadikan olahraga sebagai pilar kebudayaan baru Bandung.

5. Menuju Liga Super dan Asia: Siapkah Kita?

Laga persahabatan ini adalah awal dari langkah lebih besar: Super League 2025/2026 dan play-off Asia Champions League 2. Artinya, tantangan ke depan jauh lebih berat dan membutuhkan konsistensi yang lebih tinggi. Pelatih Bojan Hodak menegaskan bahwa fokus kini bergeser ke laga pembuka melawan Semen Padang, dan Persib butuh ritme yang stabil sejak awal.

Kesuksesan bukan hanya ditentukan oleh bintang lapangan, tapi juga soliditas organisasi dan kelugasan visi manajemen. Pemusatan latihan, evaluasi cedera, hingga peluncuran tim adalah fase awal. Setelahnya, publik menuntut hasil nyata di liga dan kompetisi Asia. Ini bukan hanya ujian teknis, tapi juga pengujian karakter klub dalam mengarungi musim penuh tekanan.

Refleksi pentingnya: sepak bola profesional bukan soal menang-kalah semata, tapi tentang bagaimana klub membangun ekosistem berkelanjutan. Persib punya modal kuat, tinggal bagaimana semua elemen---manajemen, pemain, pelatih, suporter, hingga pemda---bisa menjaga arah dan soliditasnya.

Penutup: Lebih dari Skor, Ini Soal Martabat

"Setiap laga adalah kesempatan untuk mengukir identitas," ujar seorang pengamat olahraga di kanal Football Culture Asia. Ucapan itu seolah mewakili esensi dari pertandingan Persib melawan Western Sydney Wanderers. Bukan tentang menang-kalah, tetapi tentang bagaimana klub mencerminkan budaya, harga diri, dan harapan publik.

Di tengah gejolak dunia olahraga nasional, Persib menawarkan satu bentuk keteguhan: bahwa klub daerah bisa bersaing di level Asia dengan syarat kerja keras, tata kelola yang baik, dan kepercayaan pada semangat kolektif. Stadion GBLA pada 2 Agustus nanti bukan sekadar arena laga, tetapi altar untuk mempersembahkan identitas Bandung yang bangga, kuat, dan terus bermimpi. Wallahu a'lam. 

Daftar Pustaka

  • Pikiran Rakyat. (2025). Persib akan Hadapi Klub Australia Western Sydney Wanderers di Stadion GBLA Akhir Pekan Depan. https://www.pikiran-rakyat.com
  • Football Culture Asia. (2024). Asian Football Identity and Local Pride.
  • Kemenpora. (2024). Peta Jalan Profesionalisasi Sepak Bola Indonesia. Jakarta: Kemenpora Press.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun