Mohon tunggu...
Karnita
Karnita Mohon Tunggu... Guru

"Aku memang seorang pejalan kaki yang lambat, tapi aku tidak pernah berhenti." — Abraham Lincoln.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Digistar Club UGM: Menanam Benih Talenta Digital dari Kampus untuk Negeri

19 Juli 2025   15:37 Diperbarui: 19 Juli 2025   15:37 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Masa depan bangsa tergantung pada kualitas manusianya hari ini, dan hari ini dimulai dari kampus-kampus kita. (Dok. Blinkiss  ID)

DigiCourse untuk penguatan kompetensi, DigiCamp sebagai pelatihan intensif, DigiTalks untuk berbagi pengalaman praktisi, dan DigiWar sebagai ajang tantangan inovasi nyata.

2. Menjawab Tantangan Dunia Kerja Digital yang Semakin Kompleks

Masa depan bangsa tergantung pada kualitas manusianya hari ini, dan hari ini dimulai dari kampus-kampus kita. (Dok. Blinkiss  ID)
Masa depan bangsa tergantung pada kualitas manusianya hari ini, dan hari ini dimulai dari kampus-kampus kita. (Dok. Blinkiss  ID)

Direktur Human Capital Management Telkom, Henry Christiadi, menyatakan bahwa Digistar Club bukan sekadar bentuk tanggung jawab sosial perusahaan, melainkan bagian integral dari strategi korporasi yang sadar bahwa bisnis digital hanya dapat tumbuh bersama dengan manusianya.

Talenta digital hari ini dituntut tidak hanya andal secara teknis, tetapi juga adaptif, komunikatif, dan berpikir sistemik. Di sinilah Digistar berperan sebagai learning community yang memungkinkan mahasiswa mengasah soft skill dan hard skill sekaligus melalui pendekatan berbasis pengalaman.

Peran UGM sebagai mitra strategis juga memperkuat ekosistem ini. Dikenal dengan basis riset dan keilmuan yang kuat, kampus ini memiliki potensi besar untuk mengintegrasikan pendekatan akademik dengan praktik industri, sehingga terjadi co-creation antara ilmu, teknologi, dan kebutuhan pasar.

3. Dari Kampus ke Komunitas: Membumikan Transformasi Digital

Transformasi digital bukan hanya soal migrasi ke platform daring atau penggunaan teknologi canggih. Ia adalah perubahan pola pikir, budaya kerja, dan etos kolaborasi. Digistar Club hadir sebagai laboratorium sosial di mana mahasiswa bukan hanya digital user, tetapi juga digital changemaker.

Dengan memanfaatkan kekuatan komunitas, mahasiswa diajak untuk menerapkan keterampilan mereka dalam proyek-proyek nyata yang berdampak sosial, seperti Innovilage—sebuah ajang pengembangan solusi digital untuk desa.

Langkah ini sekaligus menjawab kritik terhadap pendidikan tinggi yang kerap terputus dari realitas sosial. Dengan Digistar Club, mahasiswa memiliki ruang aktualisasi diri yang lebih kontekstual, membangun keterhubungan antara kampus, industri, dan masyarakat.

4. Mengokohkan Kolaborasi Strategis antara Dunia Usaha dan Pendidikan Tinggi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun