Mohon tunggu...
Karnita
Karnita Mohon Tunggu... Guru

"Aku memang seorang pejalan kaki yang lambat, tapi aku tidak pernah berhenti." — Abraham Lincoln.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Jalan Pagi dan Obrolan Hati: Kesehatan yang Tumbuh dari Kebiasaan Kecil

15 Juni 2025   09:09 Diperbarui: 15 Juni 2025   09:09 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
“Kadang, kesehatan bukan soal gym, tapi tentang siapa yang kita ajak jalan pagi.” (dok. Sehat AQUA)

Jalan Pagi dan Obrolan Hati: Kesehatan yang Tumbuh dari Kebiasaan Kecil

“Kadang, kesehatan bukan soal gym, tapi tentang siapa yang kita ajak jalan pagi.”

Oleh Karnita

Pendahuluan

Dalam hiruk-pikuk hidup modern, sehat sering dimaknai lewat langganan gym, aplikasi pelacak kalori, atau diet kekinian. Padahal, di balik diamnya pagi dan langkah-langkah kecil yang konsisten, tersembunyi kekuatan yang kerap terabaikan: berjalan kaki bersama orang terdekat. Aktivitas sederhana ini bukan hanya baik untuk jantung, tapi juga memperkuat ikatan emosional dalam keluarga.

Banyak warga kota—terutama di kompleks perumahan—memanfaatkan akhir pekan untuk berjalan kaki keliling kampung bersama keluarga atau tetangga. Saya yang rumahnya dilewati hanya menatap dari teras—sering berniat mengajak istri dan anak-anak, tapi belum juga terlaksana. Alasannya beragam: kesibukan rumah tangga, belum punya sepatu, atau menunggu waktu yang pas. “Nanti saja, habis Ashar,” katanya. Saya hanya tersenyum kecil. Artikel ini pun saya tulis sebagai dorongan—bukan hanya bagi pembaca, tapi juga untuk diri sendiri dan keluarga.

Pada edisi Majalah Gaya Hidup Keluarga (Juni 2025) dan beberapa sumber ringan lainnya, kebiasaan jalan pagi bersama keluarga disebut sebagai fondasi kesehatan preventif yang murah, efektif, sekaligus mempererat relasi. Tema ini bukan semata soal gaya hidup sehat, tapi juga ruang refleksi akan makna kebersamaan dalam rutinitas kecil yang nyaris kita abaikan.

1. Jalan Kaki: Aktivitas Fisik yang Diremehkan, Tapi Teruji

Jalan kaki sering dianggap aktivitas ringan yang tak sebanding dengan olahraga intensitas tinggi. Padahal, menurut riset dari Kemenkes RI (2023), berjalan kaki selama 30 menit setiap pagi dapat menurunkan risiko penyakit jantung hingga 20 persen. Tak hanya jantung, stabilitas kadar gula darah dan tekanan darah pun turut terjaga.

Selain itu, ritme alami tubuh di pagi hari membuat jalan kaki lebih efektif dibanding aktivitas berat di malam hari. Paparan sinar matahari pagi memicu produksi vitamin D yang penting bagi tulang dan imunitas tubuh. Hal ini terutama berdampak positif bagi usia produktif yang kerap kekurangan waktu olahraga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun