Mohon tunggu...
Karmani Soekarto
Karmani Soekarto Mohon Tunggu... Novelis - Data Pribadi

1. Universitas Brawijaya, Malang 2. School of Mnt Labora, Jakarta 3. VICO INDONESIA 1978~2001 4. Semberani Persada Oil 2005~2009

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

"Ghost Fleet" 2030 Indonesia Bubar vs "The Dakon, a Time Tunnel" 2060 Indonesia Makmur. #6

6 April 2018   20:35 Diperbarui: 6 April 2018   20:55 531
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi

Yan :" Mas Danu mengetahui kalau di Era 2060 darimana?"
Danu :" Pagi tadi aku lihat orang yang menawarkan harian ibu kota, sehingga tahu tanggal terbitnya. Ternyata kami tersesat jauh 50 tahun kedepan. Besuk pagi rencana bangun pagi melihat tempatku jatuh di rerumputan dulu, pasti yang lain terlempar jatuh di tempat yang tidak berjahunan, aku ingin mengamati tiap pohon yang ada ceceran makanan mungkin lutung ada disana, aku meyakini lutung dapat dijadikan nara sumber untuk mencari teman teman berada dimana. 

Mudah mudahan ada juga teman lain yang juga mencari Lutung ditempat yang sama sehingga kami dapat bertemu semuanya."
Yan :" Bagaimana caranya mas Danu lutung mampu mengumpulkan teman teman."

Danu :" Lutung memlliki kegemaran mencuri, pasti kalau lapar akan merebut atau mencuri makanan siapapun yang terlena yang pasti akan menimbulkan onar di suatu tempat, apalagi jatuhnya disekitar Monumen Nasional tempat orang ramai tiap hari, disini Lutung akan menjadi nara sumber. Lutung pasti ditangkap oleh petugas dan yang pasti akan menjadi sumber berita TV Swasta, Lutung kita ambil, pasti teman teman yang lain juga ingin mengambil, nah disinilah peran Lutung dapat mempertemukan teman teman kita semua. Kecuali Boy Gatot kalau sudah berlatih tinju lupa akan segalanya, lupa kepada temannya. 

Nah sekarang saatnya kita tidur." Tidak berapa lama mereka pada tidur nampak dengan nafasnya yang sudah mulai teratur dengan mimpinya masing masing.
Esuk hari di hari yang kedua mereka berempat sudah berangkat ke tempat kerja seperti kemarin, hanya Danu yang menuju ke Monas melihat lihat pada pokok pohon dari kejahuan dengan ajian sapta pandulunya untuk mengetahui ada atau tidaknya sisa makanan yang tercecer dibawah pohon. 

Pengamatan demikian memakan waktu cukup lama karena pohon pohon di sekitar Monas demikian banyaknya, sehingga sampai menjelang sore tidak membuahkan hasil.
Sore menjelang malam hari mereka berkumpul di teras Pasar Tanah Abang lagi guna membersihkan badan dan segala keperluan di kamar mandi, setelah selesai mereka bersama sama pulang ke tempat tinggal mereka sementara di bawah jembatan. Mereka menikmati makan malam yang selalu dibawakan oleh Han.

Danu :" Dari kemarin aku baru sadar kalau nasi di Era 2060 sebesar kelingkingku, mungkin aku hanya makan beberapa biji beras saja."
Han :" Benar mas Danu, inilah beras di era setelah 50 tahun dari era kita, pertanian sudah maju. Aku kurang begitu mengetahui dari mana asal beras itu, mestinya dari dalam negeri karena harga masih amat terjangkau yang aku ketahui dari label karung beras. 

Aku tidak pernah menanyakan kepada teman takut dia berprasangka macam macam kepadaku. Aku juga banyak diam karena banyak bahasa gaul yang aku ketinggalan."
Danu :" Tetapi nasinya enak pulen." Setelah selesai makan malam maka mereka meneruskan dengan obrolan.

Han :" Bagaimana mas Danu hasil berburu lutung hari ini, membuahkan hasil?"
Danu :"Belum nampak hasilnya, hampir seharian aku melihat pokok tanaman di sebelah Barat di bagian Utara, besuk akan kulanjutkan di bagian Barat sebelah Selatan mudah mudahan ada hasilnya."
Han :" Ya mas mudah mudahan berhasil, rasanya aku ingin kembali ke era yang memang diperuntukkan untuk kita. Kita terlahir memang pada jaman yang harus kita lalui di Era 2010 bukan di Era 2060. Aku merasakan kurang dapat mengikuti dari sisi sosial, makanan dan banyak lagi. 

Apalagi dengan KTP yang terbit tahun 2010 pasti kalau digunakan akan dipertanyakan orang. Kalau dilihat dari data pasti masih ada tetapi kan orang sudah renta, karena sekarang data dapat diakses dari mana saja asal kita mengetahui Nomor Induk Kependudukan kita, cukup menggungakan smartphone kita."
Danu :" Benar katamu Han aku setuju. Kita harus melewati era masing masing."

Tanpa disadari hari sudah agak larut malam, keempatnya tertidur karena lelah bekerja sepanjang hari, mereka tertidur untuk segera menyosong hari esuk agar hari cepat berganti, segera kembali ke eranya.
Esuk hari di hari ke tiga mereka berempat segera meninggalkan tempat menuju Pasar Tabah Abang seperti hari kemarin. Kali ini Danu menelusuri Monas pepohonan di area Monas sebelah Barat di sisi Selatan. Satu persatu pokok pohon diperhatikan dengan Sapta Pandulunya kalau kalu ada ceceran sisa makanan, ternyata tidak juga membuahkan hasil dan pulang dengan tangan hampa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun