Mohon tunggu...
Karmani Soekarto
Karmani Soekarto Mohon Tunggu... Novelis - Data Pribadi

1. Universitas Brawijaya, Malang 2. School of Mnt Labora, Jakarta 3. VICO INDONESIA 1978~2001 4. Semberani Persada Oil 2005~2009

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

"Ghost Fleet", 2030 Indonesia Bubar vs " the Dakon, a Time Tunnel", 2060 Indonesia Makmur #4

4 April 2018   20:46 Diperbarui: 4 April 2018   21:01 490
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gambar olah pribadi

asongan bangun dan meninggalkan tempat agar kulit kacang sisa tidak tercecer yang pada akhirnya ketahuan kalau Lutung mencuri kacang. Satu ikat cukup untuk makan siang.

Sore hari ketika anak anak jalanan ramai berjalan sambil bermain Lutung segera turun, tentu anak anak tidak suka mengganggu Lutung dari pada orang dewasa yang menganggap Lutung mengganggunya, anak anak jalanan ada yang memberi sisa air minum gelas, ada yang memberi buah yang tidak habis mereka makan, bahkan Lutung dapat diajak bercanda oleh anak anak jalanan tersebut.

Karena Jalan Katedral ramai dilewati kendaraan tentu saja kejadian Lutung bercanda dengan para anak jalanan menjadi tontonan menarik bagi pemilik mobil yang lewat, sehingga jalanan sedikit agak macet, sehingga ada beberapa orang yang tanggap langsung menggunggah di jejaring sosial kalau ada kera terlepas membikin macet di Jalan Kathedral, malahan ada yang menelpon langsung ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam agar lutung ditangkap karena DKI Jakarta bebas dari kera berkeliaran.

Esuk di hari kedua kembali seperti biasa pedagang asongan yang kelelahan menawarkan dagangannya tidur dibawah pohon sebagaimana biasanya, tetapi kali ini Lutung tidak ingin mencuri, Lutung ingin seseorang memberi makanan yang ia suka layaknya diberi oleh anak anak jalanan kemarin. 

Pengasong terdidur sambil bersandar tentu saja tidak senyenyak bila tiduran di rumah, dilihatnya ada kera dengan matanya yang setengah terpejam hingga masuk di alam mimpinya, tentu saja kera jinak tidak membuat ia takut, bisa diajak bercanda segala, namanya terdidur rehat kelelahan tentu saja gampang bangun, begitu sadar bahwa mimpinya ternyata ada kera yang benar benar ada menunggui dagangannya tentu saja pedagang asongan terkejut bukan alang kepalang, bangun sembari loncat dan lari terbirit birit meninggalkan dagangannya sambil berteriak teriak memanggil temannya.

Teman Asongan :" He ada apa kamu teriak teriak gugup sebegitu takutnya? Mana daganganmu? Disita Satpol PP ya?"

Asongan :" Tidak,,,tid...tid...tidak, daganganku dimakan kera, tolong bantu aku mengusirnya." Maka beberapa temannya mendatangi tempat asongan tadi tertidur, dilihatnya dagangannya masih utuh, tak satupun diambil kera. Bahkan ditunggui oleh kera.

Teman Asongan :" Mana daganganmu dicuri kera? Kera malahan menunggui. Mungkin karena kamu takut langsung berlari tanpa menoleh lagi."

Asongan :" Benar juga ya, kera tidak mengambil daganganku hanya menengok kekiri dan kekanan menunggu belas kasih orang yang lewat. Nah ini kera aku kasih kamu satu ikat kacang rebus kesukaanmu dan satu aqua gelas sebagai hadiah menunggui daganganku."

Maka setelah diberi satu ikat kacang dan satu aqua gelas lutung manggut manggut tanda senang, pengasong dan temannya malahan ikut tertawa, ternyata malahan lutung memberi rejeki baginya karena beberapa mobil berhenti membeli kacang dan diberikan kepada kera yang nampak jinak itu.

Di hari ketiga ketika pedagang asongan datang lagi diamati dimana kera itu, nampaknya tidak lagi di dahan yang rimbun itu padahal lutung masih disitu bersembunyi takut kalau ditangkap manusia, sehingga pedagang asongan yang kemarin tertidur kini tidur lagi seperti kemarin, ternyata lutung turun dari pohon tempat sembunyi, duduk didepan dagangan pedagang asongan yang sedang tertidur pulas, lutung menunggui seperti kemarin, ketika pedagang asongan terbangun dari tidurnya alangkah terkejutnya ternyata lutung sudah berada didepannya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun