20% untuk tabungan dan investasi.
Jika keuangan sedang ketat, kurangi anggaran hiburan dan tingkatkan persentase tabungan. Dengan begitu, keuangan lebih aman di masa depan.
5. Bangun Kebiasaan Finansial yang Lebih Sehat
Mengubah kebiasaan keuangan tidak bisa dilakukan dalam semalam. Butuh kesadaran dan komitmen jangka panjang. Beberapa kebiasaan yang bisa diterapkan:
Gunakan metode cash envelope: Pisahkan uang dalam amplop sesuai kategori pengeluaran untuk menghindari belanja berlebihan. Ini pernah saya lakukan di awal pernikahan karena keterbatasan keuangan harus bisa memenuhi semua kebutuhan termasuk memenuhi kebutuhan saya yang masih kuliah pada waktu itu.
Tantang diri sendiri untuk no-spend day: Tentukan hari tertentu dalam seminggu tanpa mengeluarkan uang untuk hal yang tidak perlu.
Catat pengeluaran harian: Dengan mencatat setiap transaksi, lebih mudah mengontrol kebiasaan belanja.
"Look everywhere you can to cut a little bit from your expenses. It will add up to a meaningful amount." - Suze Orman
Mindful spending setelah Lebaran bukan hanya tentang menghemat uang, tetapi juga tentang membangun kebiasaan keuangan yang lebih baik. Dengan mengevaluasi pengeluaran, menghindari konsumsi impulsif, menerapkan growth mindset, serta membuat rencana keuangan yang realistis, stabilitas finansial bisa lebih terjaga.
Jadi, alih-alih menyesali pengeluaran berlebih setelah Lebaran, mulai sekarang jalani keuangan dengan lebih sadar dan bijak. Karena sejatinya, uang yang dikelola dengan baik akan membawa kebebasan, bukan beban.
Selamat mengelola keuangan dengan bijak karena pengelolaan keuangan yang baik akan lebih menambah nilai saat merayakan dan setelah lebaran yang akan memberikan rasa lebih tenang juga bahagia saat bersuka cita dan sesudahnya bersama keluarga.
Karla Wulaniyati untuk Kompasiana