Mohon tunggu...
Karina saraswati Mukti ningsih
Karina saraswati Mukti ningsih Mohon Tunggu... Karyawan swasta

Penulis dan content creator | Movie Lovers| Human Life skills

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Selamat Tinggal, Kantong Plastik! Bagaimana Saya Belajar Mencintai Tas Belanja Ramah Lingkungan

6 Februari 2025   13:53 Diperbarui: 6 Februari 2025   13:53 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi foto : Freepik.com


Tragedi di Kasir


 
Pernahkah Anda mengalami tragedi belanjaan yang memilukan? Bayangkan: Anda, penuh semangat setelah berburu diskon gila-gilaan, tiba di kasir dengan troli penuh barang. Si kasir, dengan senyum ramah (atau mungkin hanya terpaksa), mulai memasukkan barang-barang Anda ke dalam kantong plastik---satu, dua, tiga .... Dan tiba-tiba, krek! Kantong plastik pertama jebol, isi perutnya---sebungkus tahu dan selusin telur---berguguran ke lantai. Adegannya sungguh dramatis, seperti adegan film laga yang gagal. Saya pernah mengalaminya. Dan percayalah, itu tidak lucu. Kecuali jika Anda menyaksikannya dari balik kamera, sambil menikmati segelas teh hangat.
 


Peralihan ke Sisi Terang dan Ramah Lingkungan


 
Setelah insiden memalukan tersebut, saya memutuskan untuk berdamai dengan musuh bebuyutan para aktivis lingkungan: tas belanja ramah lingkungan. Awalnya, saya ragu. Bayangkan saja, membawa tas kanvas besar dan kaku itu---seperti membawa koper mini---sambil berdesak-desakan di antara kerumunan pembeli. Rasanya seperti sedang berpartisipasi dalam lomba lari maraton yang tidak saya daftarkan.
 
Tapi, ternyata, ada sisi terang dari tas belanja ramah lingkungan ini. Selain menyelamatkan bumi dari ancaman plastik yang membanjiri lautan dan mungkin juga menyelamatkan saya dari tragedi tahu dan telur berikutnya, tas ini juga memiliki beberapa keunggulan tersembunyi. Misalnya, ia bisa dijadikan senjata rahasia saat menghadapi gerombolan sales agresif di mal. Bayangkan saja, Anda bisa memukul mereka dengan tas belanja Anda---dengan gaya yang elegan, tentu saja---sambil berteriak, "Jangan ganggu saya! Saya sedang menyelamatkan bumi!"
 


Kesimpulan: Lebih Baik Ramah Lingkungan daripada Ramah Rumah Sakit

 


Singkat cerita, saya sekarang adalah penggemar berat tas belanja ramah lingkungan. Ia memang terlihat sedikit kurang stylish daripada kantong plastik yang menawan (baca: tipis dan mudah robek), tetapi ia jauh lebih kuat, lebih tahan lama, dan yang terpenting, lebih ramah lingkungan. Dan, siapa tahu, suatu hari nanti, tas belanja ramah lingkungan ini bisa menjadi tren fashion terbaru. Bayangkan saja, tas belanja dengan desain unik dan limited edition! Saya sudah membayangkannya. Dan saya tidak akan pernah melupakan tragedi tahu dan telur itu. Itu pelajaran berharga.
 
 
 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun