Mohon tunggu...
karinanathania
karinanathania Mohon Tunggu... Mahasiswa Ilmu Kesehatan Masyarakat FIK UM

Mahasiswa S1 Ilmu Kesehatan Masyarakat FIK UM

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Observasi Kader Posyandu Sriti: Wawancara dengan Ibu Wiwin Srihartini

4 April 2025   15:38 Diperbarui: 4 April 2025   15:38 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1: Dokumentasi foto bersama Sekretaris Posyandu Sriti, Ibu Wiwin Srihartini

Dalam rangka memahami lebih dalam peran dan kontribusi kader posyandu dalam masyarakat, kami mahasiswa Ilmu Kesehatan Masyarakat, Universitas Negeri Malang melakukan observasi dengan mewawancarai Ibu Wiwin Srihartini, Sekretaris Kader Posyandu Sriti. Dengan pengalaman lebih dari dua dekade sebagai kader posyandu sejak tahun 2002, Ibu Wiwin memiliki wawasan yang mendalam mengenai tantangan dan keberhasilan yang dihadapi dalam meningkatkan kesehatan masyarakat.

Posyandu Sriti memiliki jumlah kader yang mencapai 10 orang, atau minimal 5 kader per pos. Pelaksanaan kegiatan posyandu dilakukan setiap bulan pada hari Jumat ketiga, dengan fokus pada satu RT khusus. Dulu posyandu Sriti ini berfokus pada balita dan lansia, kini bertransformasi menjadi posyandu keluarga yang mencakup siklus hidup seluruh anggota keluarga, dan sudah mengikuti Program ILP (Integrasi Layanan Primer), program baru dari pemerintah yang dimulai pada Januari 2025. Program ini mencakup lima siklus hidup: (1) Ibu hamil, nifas, dan menyusui, (2) Bayi, balita, dan anak prasekolah (0-6 tahun), (3) Usia sekolah dan remaja (6-18 tahun), (4) Usia produktif (18-59 tahun), (5) Lansia (>60 tahun)

Syarat menjadi kader posyandu menurut ibu wiwin "Yang pertama pastinya Memiliki Jiwa Sosial yang Tinggi, Memiliki Kemauan dan Niat yang Kuat, Mampu Bekerja Secara Manual dan Dasar-Dasar IT, Mampu Berkomunikasi dengan Baik, Mengikuti Pelatihan dan Pembinaan, Bersedia Menjalankan Tugas Secara Sukarela, Memiliki Kemampuan Adaptasi yang Baik".  Ibu wiwin sendiri sangat senang dan aktif saat menjadi kader karena menurut beliau, pada saat menjadi kader itu mempunyai beberapa keuntungan, seperti menambah pengalaman, membentuk pribadi yang dewasa, dan dengan sering berjumpa dengan masyarakat maka dapat mengetahui karakteristik secara individu. Selain itu, ibu wiwin sendiri merasakan beberapa kendala saat menjadi kader, diantaranya seperti Administrasi, yang dimana terdapat data keluarga yang tidak sesuai, yakni sudah tidak menetap di domisili sriti, Pengelolaan dana untuk PMT lansia berasal dari suka rela RT masing-masing, Beberapa keluarga cenderung sulit diajak datang ke posyandu. Meskipun sudah dikunjungi secara langsung. Karena adanya pengaruh stigma dan agama.

Bentuk pelatihan kader posyandu di Sriti ini dilakukan dengan cara mengadakan pelatihan dari kelurahan dan puskesmas. Adapun pelatihan khusus untuk balita seperti cara menimbang, pengisian KMS, cara pengukuran. Hal ini tercakup dalam pelatihan ILP yang mengajarkan keterampilan pengelolaan posyandu, keterampilan bayi dan balita, keterampilan ibu hamil dan menyusui dan keterampilan usia dewasa dan lansia. Pelatihan tersebut juga dibersamai dengan pembelajaran online melalui aplikasi OTB penimbangan bayi.

Melalui program-program ini, Ibu Wiwin dan kader Posyandu Sriti berkomitmen untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan keluarga di Mergosono. Dengan dukungan yang kuat dari masyarakat dan pemerintah, mereka berharap dapat menciptakan lingkungan yang lebih sehat bagi semua.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun