Mohon tunggu...
Durotul karimah
Durotul karimah Mohon Tunggu... Jurnalis - Anak Perempuan, Pertama, Sedikit Keras Kepala Tapi Banyak Kasih Sayangnya

Perjalanan hidupku adalah satu buku novel, setiap bab aku bertemu tokoh-tokoh baru, yang mengubah alur ceritanya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Berikan Motivasi pada Ibu ABK di Hari Disabilitas Internasional

3 Desember 2022   12:41 Diperbarui: 3 Desember 2022   12:53 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Pada rabu (39/11) Unit Pelayanan Terpadu (UPT) Pelayanan Pendidikan ABK (Anak Berkebutuhan Khusus) menggelar acara talkshow untuk memperingati hari disabilitas Internasional yang jatuh pada 3 Desember nanti. Acara yang digelar di aula Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang tersebut menghadirkan seorang Ibu yang puluhan tahun merawat dua anaknya yang merupakan ABK sebagai pembicara.

Kepala Bidang Pembinaan Ketenagaan Budiono mengatakan Hari Disabilitas menjadi momentum untuk mengingatkan kembali bagaimana menghormati dan memenuhi hak- hak disabilitas. Ia juga menambahkan bahwa peran orang tua sangatlah penting bagi tumbuh kembang anak. "keterlibatan orang tua menjadi penentu dalam mendidik ABK. Mereka juga memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga dan mendampingi tumbuh kembang anak- anaknya," ujarnya.

Acara yang dihadiri oleh para wali murid ABK UPT PPABK ini dibuka dengan tarian Sigulempong yang dibawakan oleh para Murid ABK. Setelah itu salah satu terapis UPT PPABK William Antonius mengawali Talkshow dengan membacakan narasi perjuangan Ibu ABK yang menjadi pembicara, Ika Lusiana Aprianti.

Wanita yang akrab dipanggil Ika tersebut menceritakan mengenai perjalanannya selama menjadi Ibu dari ABK. "Dari 4 anak saya, anak yang ke 2 dan ke 3 memiliki keistimewaan," ungkap Ika. Bersama suaminya, Ika membagikan pengalamannya tentang bagaimana merawat anak ABK hingga salah satu diantaranya menjadi Sarjana.

"Komunikasi dan keterbukaan menjadi sangat penting dalam merawat anak berkebutuhan khusus," uajar Ika. Baginya ABK adalah gelas porselen yang cantik tetapi sudah pecah, "kita harus bisa merangkainya kembali, dan pasti akan terlihat cantik meskipun tetap tidak bisa diisi air," ujarnya kepada para wali murid.

Talkshow tersebut sangat bermanfaat bagi para orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus, hal ini terlihat saat di akhir acara banyak wali murid yang antusias menceritakan pertumbuhan anak mereka dan menanyakan solusi kepada Ika. "Perjuangan dan doa kita harus terus menyertai anak- anak kita," pungkas Ika.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun