Mohon tunggu...
Durotul karimah
Durotul karimah Mohon Tunggu... Jurnalis - Anak Perempuan, Pertama, Sedikit Keras Kepala Tapi Banyak Kasih Sayangnya

Perjalanan hidupku adalah satu buku novel, setiap bab aku bertemu tokoh-tokoh baru, yang mengubah alur ceritanya

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Spoiler "The Golden Spoon" Episode 3: Kebiasaan dan Bakat Kami Tidak Tertukar

22 Oktober 2022   20:52 Diperbarui: 22 Oktober 2022   21:28 475
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Thaeyong sempat berdebat dengan Jang Gun sebelum akhirnya menembakkan senapannya. Tapi ternyata senapan itu kosong, namun suaranya tetap mengagetkan Jang Gun sehingga membuat ia terluka.

Thaeyong bergegas menuju kantor ayahnya untuk memberitahukan bahwa ia dan Jang Gun baik- baik saja. Namun, saat menunggu ayahnya tiba ia sempat melihat surat wasiat yang ada di meja ayahnya. Di dalamnya, tidak ada namanya tertera sebagai ahli waris.

Tibalah di hari ulang tahun Thaeyong yang ternyata sama dengan hari ulang tahun Seung Cheon, ia memberikan hadiah kepada ayahnya berupa sertifikat penawaran publik perusahaan. 

Yang mampu membuat ayahnya berpikir ulang mengenai surat wasiat. Namun di samping itu, ternyata ibu tiri Thaeyong menyimpan sesuatu di belakang ayah Thaeyong dan Thaeyong.

Na Juhee lebih memilih datang ke rumah Seung Cheon daripada ke pesta ulang tahun Thaeyong. Saat di perjalanan ke rumah Seung Cheon, ia bertemu nenek penjual barang antik dan nenek itu menitipkan surat untuk Thaeyong. 

Di rumah Seung Cheon, Na Juhee disambut ramah oleh ibu dan kakak Seung Cheon,  karena jarang sekali Seung Cheon mengajak temannya ke rumah.

Karena Na Juhee didesak kakaknya untuk segela datang ke pesta ulang tahun Thaeyong, akhirnya ia pergi bersama Seung Cheon. 

Saat di pesta tersebut, Seung Cheon tiba- tiba maju kedepan dan memainkan piano dengan lagu yang selalu Thaeyong mainkan di hari ulang tahunnya, Seung Cheon memainkannya dengan sempurna, sama seperti yang biasa dimainkan Thaeyong.

Thaeyong bergegas membaca surat yang dititipkan pada Juhee, yang isinya mengenai peraturan yang lupa nenek itu sampaikan bahwa ingatan semua orang akan kembali seperti semula apabila mereka bertemu dengan orang tua kandung di hari ulang tahunnya. Beruntung, Thaeyong dapat mencegah hal itu terjadi.

Sementara di rumah, Na Juhee dimarahi ayahnya karena berteman dengan Seung Cheon menurutnya Na Juhee selalu berteman dengan orang miskin, padahal mereka menyusahkan. Itu mengingatkan pada teman Juhee, Jeong Nara yang sudah meninggal lima tahun yang lalu. 

Menurut cerita Juhee Nara mencuri jam tangan Juhee dan ia dikeluarkan dari sekolah, satu bulan setelahnya ia mendengar bahwa Nara meninggal karena Leukimia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun