Bersepeda dan Berkemah untuk Kesehatan Diri dan Bumi

SEJAK bulan Maret sejatinya adalah  masa peralihan dari musim hujan ke musim kemarau atau mungkin kalau di belahan dunia yang memiliki empat musim disebutnya sebagai musim semi, dimana merupakan musim yang menaburkan kecerahan, keindahan, dan keceriaan serta semangat untuk beraktivitas.

Namun demikian, dihampir wilayah di negeri ini hingga akhir bulan Juni curah hujan relatif masih sering terjadi dan cukup tinggi, bahkan disertai cuaca ektrim seperti petir dan badai angin kencang menyebabkan bencana longsor dan banjir di beberapa daerah.

Baca juga: Bersepeda, Berkemah, dan Memasak, Paduan Kegiatan Penghilang Penat

Hal tersebut menandakan bumi ini sedang tidak baik-baik saja, karena sudah sekian lama terjadi pemanasan global sehingga perubahan cuaca tak lagi menentu bahkan cenderung ekstrim sebagai akibat prilaku sebagian umat manusia yang tidak memiliki kerangka berfikir terhadap lingkungan yang lebih baik. 

Terlepas dari hal itu, memasuki bulan Juli ini, sepertinya tanda-tanda musim kecerahan sudah nampak, dibeberapa kota atau daerah yang berhawa sejuk khususnya, awal minggu ini cuaca bertambah dingin pada saat malam dan pagi, siang berubah sedikit hangat dan cerah, meski sesekali masih dibayangi awan mendung dan gerimis.

Suasana seperti itu tentunya sangat dinantikan khususnya oleh para pegiat outdoor seperti cycling, running, dan camping yang setelah sekian purnama aktivitasnya selalu dihujani air dan kenangan, eh maksudnya genangan.

Namun. di saat musim hujan pun sebenarnya banyak juga pegiat outdoor yang tetap melakukan kegiatannya tanpa menghiraukan kondisi cuaca apapun, hanya mereka harus lebih ekstra hati-hati dan menjaga imunitas saja terkait persoalan licin, becek, genangan, banjir dan gangguan kesehatan.   

Bagi pegiat sepeda, mereka akan lebih semangat bersepeda di cuaca yang cerah apalagi jika melakukan bersepeda dan berkemah ( Bike Camping), sebuah paduan kegitaan yang sudah lama digemari banyak pesepeda karena memiliki sensasi yang luar biasa

Hal tersebut  dilakukan untuk penghilang penat sesaat usai dijejali rutinitas pekerjaan atau suasana keruwetan di perkotaan. Sungguh aktivitas mengasyikan apalagi dilakukan dengan banyak orang, teman, bestie, keluarga, atau anggota komunitas,

Bersepeda Menuju Tempat Berkemah (Foto dok. ATCS Dishub Bandung)

Senandung Raya Bersemi