Mohon tunggu...
Dede Tatang
Dede Tatang Mohon Tunggu... Guru - Putra Kamal, Larangan Brebes

Tulisan Anak Desa Untuk Negeri Tercinta Me Visit us : www.duniaelektronik.net , www.inspirasi-dttg.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Segera Wujudkan Rumah Kemandirian dan Keberkahanmu dengn KPR MayBank

10 Oktober 2017   15:46 Diperbarui: 10 Oktober 2017   16:02 848
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gb.http://www.rumahminimalisbagus.com

Rumah adalah salah satu kebutuhan primer bagi manusia. Rumah merupakan tempat kita berlindung dari panasnya trik mentari, hujan dan angin. Menjadi salah satu tempat ternyaman untuk istirahat. Selain itu rumah juga merupakan pondasi awal bagi karakter dan pendidikan putra-putri kita. Bahkan dewasa ini fungsi rumah sudah semakin beraneka ragam, dimulai dari merangkap menjadi tempat usaha bahkan hiburan.

Sebelum memutuskan berumah tangga, masih menumpang di rumah orangtua adalah hal yang lumrah dan nyaman-nyaman saja, namun beda halnya ketika kita sudah membangun sebuah keluarga baru. Sebaik apapun mertua atau orangtua kita, seorang kepala keluarga pasti tetap akan merasa tidak nyaman jika belum tinggal di rumahnya sendiri.

Karakter laki-laki yang mandiri, tugas seorang kepala keluarga yang senantiasa menyadarkan kita untuk dapat memberikan kehidupan yang layak bagi anak istri kita akan selalu memacu kita untuk bisa segera mewujudkan rumah terbaik untuk keluarga kita. Rumah ibaratnya suatu Ijazah bagi seorang kepala keluarga, bukti legal kelulusan seorang kepala keluarga bagi sebuah keluarga yang ia bangun.

Ibarat sekolah jika belum dapat memiliki Ijazah kelulusan tersebut maka seorang kepala keluarga akan senantiasa dihantui pikiran untuk dapat segera memperoleh salah satu Ijazah pengakuan diri tersebut.

Namun kenyataannya penghasilan yang minim membuat banyak orang kebingungan untuk membangun rumah impiannya dengan cepat. Bahkan tak jarang ketika melihat pertumbuhan anak, ternyata anak yang terasa kemarin baru terlahir kedunia kini sudah mulai dewasa. Saat menyadari itu, tak jarang seseorang akan menyesal telah banyak menyia-nyiakan waktu dan penghasilannya untuk banyak hal yang tak bermanfaat. Dimulai dari tuntutan gaya hidup yang semakin tinggi, jalan-jalan tanpa tujuan, shoping di mall dan berbagai aktivitas lain yang senantiasa menguras isi dompet kita. Hingga akhirnya kita sadar, pundi-pundi rupiah yang kita terima setiap bulan kini tak memiliki bekas selain kenangan-kenangan yang kurang bermanfaat dalam hidup kita.

Tuhan Memberi Rizki Sesuai Kebutuhan

Belajar dari alam rahim hingga kini, dimana Tuhan selalu memberikan apa saja yang kita butuhkan. Bahkan sebelum kita bisa meminta dan tahu apa yang kita butuhkan, Tuhan senantiasa memberikan segala hal yang kita butuhkan.

Atas dasar itulah penulis adalah salah satu hamba Tuhan yang sangat percaya bahwa Tuhan akan senantiasa memberikan apa yang kita butuhkan, termasuk didalamnya rizki Finansial.

Bagi seseorang yang memiliki orangtua yang kaya raya, atau usaha yang luar biasa maju dengan pesatnya, tentu membeli atau membuat sebuah rumah dalam hitungan bulan, minggu, bahkan hari bukanlah sesuatu yang mustahil. Namun bagi seseorang yang memiliki penghasilan minim, usaha yang biasa-biasa saja, membangun sebuah rumah impian dengan cepat adalah suatu hal yang mustahil.

Meskipun akhirnya rumah tersebut bisa dibangun atau dibeli penulis sangat yakin itu hanya bisa dilakukan oleh orang-orang yang pandai dalam memenej keuangannya, terutama dalam hal menabung untuk membuat atau membeli rumah tersebut.

Namun kesadaran menabung tidak akan selamanya kontinu terlebih jika dihadapkan pada kebutuhan primer, skunder, apalagi tersier manusia yang selalu menuntut untuk dipenuhi. Bahkan tak jarang pergaulan, gengsi, dan gaya hidup telah membuat banyak orang amesia akan pentingnya menabung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun