Mohon tunggu...
Margareta Putri
Margareta Putri Mohon Tunggu... Penulis

Saya hobi menulis, disini saya ingin menuangkan isi pikiran saya tentang apa yang saya ketaui. Saya harap dengan saya menulis disini, saya akan lebih berkembang terutama dibidang menulis.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Melangkah Meski Takut: Cerita dari Seorang yang Pernah Tidak Percaya Diri

13 Oktober 2025   19:01 Diperbarui: 14 Oktober 2025   15:55 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Melangkah Meski Takut: Cerita dari Seorang yang Pernah Tidak Percaya Diri
Overthinking atau rasa takut berlebihan sering kali menjadi penghalang terbesar dalam hidup. Ia seperti bayangan yang selalu mengikuti, menahan langkah kita untuk maju, meraih mimpi, mengenal hal baru, bahkan menjalin pertemanan dengan orang lain.
Aku tahu rasanya. Aku pernah berada di titik itu.
Menjadi seseorang yang overthinking dan penakut membuatku sulit berkembang dan menggali potensiku sendiri. Untuk sekadar menyapa orang lain pun rasanya sulit. Aku terlalu sibuk dengan pikiranku sendiri:
"Apakah mereka akan menyukaiku?"
"Apakah mereka orang baik?"
"Apakah mereka akan menertawakan aku?"

Ketika berbicara di depan banyak orang, rasa gugup itu makin kuat. Tatapan mereka seolah menembus ke dalam diriku, membuat rasa tidak percaya diri tumbuh semakin besar. Aku sering bertanya-tanya, "Kenapa aku tidak bisa seberani mereka? Kenapa aku selalu merasa takut melakukan hal-hal yang bagi orang lain tampak mudah?"

Lama-kelamaan aku sadar, mungkin bukan dunia yang terlalu menakutkan, tapi pikiranku sendiri yang terlalu kejam pada diriku. Aku sering merendahkan diri, merasa tidak pantas, padahal sebenarnya aku layak untuk percaya diri --- layak untuk berani tampil, berani mencoba, dan berani menjadi versi terbaik dari diriku sendiri.

Aku belajar bahwa tidak semua orang akan menyukai kita, dan itu tidak apa-apa. Yang penting, kita tidak berhenti menjadi diri sendiri. Tidak perlu memaksakan diri agar diterima, karena dunia ini luas --- selalu ada tempat yang bisa membuat kita tumbuh dan diterima tanpa harus berpura-pura.

Rasa takut itu memang tidak pernah benar-benar hilang. Kadang ia muncul tiba-tiba, kadang mereda perlahan. Tapi kini, setiap kali rasa itu datang, aku berkata pada diriku sendiri:

"Aku pantas berdiri bersama orang lain. Aku berhak mencoba. Aku berhak tumbuh dan berhasil."

Aku mulai belajar melawan rasa takutku sedikit demi sedikit. Aku berusaha menampilkan yang terbaik dari diriku, bukan untuk membuktikan apa pun kepada orang lain, tapi untuk membuktikan pada diriku sendiri bahwa aku mampu. Aku tidak mau lagi kehilangan mimpi hanya karena tidak yakin dengan diri sendiri.

Kini aku mengerti, keberanian bukan berarti tidak takut. Keberanian adalah tetap melangkah meski sedang takut.
Seperti kata Eleanor Roosevelt,

"Do one thing every day that scares you."
(Lakukan satu hal setiap hari yang membuatmu takut.)

Dan aku percaya, setiap langkah kecil yang kita ambil hari ini --- sekecil apa pun --- akan membawa kita lebih dekat pada versi diri kita yang lebih kuat dan lebih percaya diri.

Jadi, untuk siapa pun yang membaca tulisan ini dan merasa takut melangkah: percayalah, kamu tidak sendiri. Semua orang pernah merasa takut, tapi hanya mereka yang berani mencoba yang akhirnya tumbuh dan berhasil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun