Tidak disangka sekali kalau ceritaku ini sampai dimuat di website EHEF Indonesia.
Seseorang bertanya, "Kamu dari univ mana S1 nya?" Jawabku, "Universitas Esa Unggul, tahu kan mas?" Dijawabnya kembali, "Ehm.. yang mana yah". Selalu dan selalu jawaban ini yang aku dapatkan setiap ada orang yang menanyakan hal ini, khususnya pada saat acara penerimaan beasiswa berlangsung dan pada saat memberikan berkas di kedutaan Italia di Jakarta.
Yah begitulah, padahal kan universitasku sudah mulai terkenal khususnya di bidang olahraga basket tapi kenapa orang-orang masih belum tahu yah? oke lupakan sejenak hal tersebut, ada hal yang lebih lagi daripada itu, yaitu diriku ini hanya merupakan lulusan paket C alias aku dulu sempat putus sekolah dan belajar di PKBM, kalian tahu kan paket C? yap benar, kesetaraan jenjang sekolah menengah atas.
"Gila lo!, lo berhasil menepis argumen dan persepsi orang-orang kalau penerima beasiswa itu harus lulus dari univ ternama dan memiliki karir akademis yang baik." Ujar salah seorang sahabat baik yang aku kenal semenjak menempuh bangku perkuliahan S1. Iya kalau berbicara fakta, emang bener kok data dari googling selama ini di internet menunjukkan bahwa penerima beasiswa rata-rata kebanyakan dari universitas negeri dan ternama. Tapi ingat, ga menutup kemungkinan toh dengan hal yang sebaliknya (aku buktinya.. narsis mode : on )
Pada awalnya sempat ada rasa putus asa dan takut dalam menjalani hal ke depannya, namun ada beberapa tokoh yang menginspirasi, salah satunya adalah Ibu Susi Pudjiastuti yaitu menteri kelautan dan perikanan yang juga merupakan lulusan paket C. Ingin rasanya berbincang dengan beliau suatu saat nanti, ya siapa tau aku bisa ikut membantu memajukan perikanan dan kelautan Indonesia lewat ilmu yang dipelajari semasa kuliah (ngarep euy, hahaha).
Okey kembali ke beasiswa. "Gimana sih caranya kak biar dapat beasiswa.., aku kan ga pinter, aku kan ga punya pengalaman organisasi, IELTS ku kan rendah, aku kan ga cantik, aku kan gini aku kan gitu" dan seterusnya. Satu kata kunci aja buat temen-temen, nih camkan baik-baik ya. "UNIK".
"Kok unik sih kak?emangnya kita satwa langka atau benda purbakala gitu yang unik?" Eits! Tenang dulu! Kamu mau jawaban apa memangnya? IELTS 6.5? lulusan univ ternama? Suka berorganisasi? Ckckck, kayanya itu udah biasa deh. Kamu itu harus unik! Ya! Kamu harus punya sesuatu yang orang lain tidak punya, kamu harus beritahukan itu ke pihak pemberi beasiswa dalam motivation letter kamu.
Dalam motivation letter (kebetulan kalo aku dulu diwajibkan memberikan motivation video pada saat apply beasiswa "Invest your talent in Italy", aku memberikan pernyataan bahwa dulunya aku adalah seorang drop out pada saat SMA dan aku ingin menginspirasi mereka yang senasib dengan diriku ini.
Semoga teman-teman semua tetap semangat dalam mencari beasiswa dan bersekolah ke jenjang yang lebih tinggi. Tidak semata-mata bertujuan untuk mendapatkan pekerjaan dengan gaji yang lebih besar, namun kelak dapat membangun Indonesia ke arah yang lebih baik serta bermanfaat bagi orang banyak.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI