Mohon tunggu...
Raviva Rahmadani
Raviva Rahmadani Mohon Tunggu... Mahasiswa

hobi baca novel fiksi-spy

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Langkah Mudah jadi Penyalur SPHP Beras, meski Belum Mahir Teknologi!

19 Oktober 2025   05:13 Diperbarui: 19 Oktober 2025   05:13 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Beras SPHP (Sumber : DetikFinance) 

Berdasarkan data dari BPS, di Indonesia telah terjadi inflasi sebesar 2,37% yoy. Inflasi tertinggi terjadi di Provinsi Papua Selatan sebesar 5,54% yoy, sementara inflasi kabupaten/kota  tertinggi terjadi di Kabupaten Toli-Toli yaitu mencapai 5,98% yoy Pada Juli 2025. Situasi ini memperlihatkan betapa pentingnya upaya ketersediaan dan stabilitas harga pangan termasuk beras, untuk masyarakat. 

Harga beras yang naik turun membuat pedagang kecil ikut pusing dan terkadang pembeli sepi karena harga tinggi. Nah sekarang pemerintah melalui program SPHP Beras hadir sebagai solusi, walaupun banyak pedagang kecil di pasar tradisional yang kesulitan karena kurangnya literasi digital.

Apa itu SPHP Beras?

Program SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) Beras adalah inisiatif pemerintah, lewat lembaga Perum Bulog dan didukung oleh Bank Indonesia serta TPID, untuk membantu agar harga beras tetap terjangkau. Melalui program ini, pedagang kecil dan mitra lokal dapat ikut menyalurkan beras dengan harga yang lebih stabil dan aman. Bagi pedagang kecil di pasar tradisional dengan rentang usia 45-60 tahun yang berdomisili di Kelurahan Tambun, Kabupaten Toli-Toli program ini menawarkan peluang usaha tambahan dan juga kesempatan menjadi bagian dari upaya menjaga ketersediaan pangan di lingkungan sekitar.

Kendala Pedagang dalam proses Pengaksesan

Meskipun manfaatnya jelas, banyak pedagang kecil masih merasa ragu untuk bergabung. Beberapa tantangan yang sering muncul :

  • Harus melampirkan beberapa dokumen pribadi seperti KTP, Nomor Induk Berusaha (NIB) saat mendaftar di Aplikasi Klik SPHP. Sementara pedagang belum terbiasa dengan teknologi.
  • Takut salah saat mengoperasikan aplikasi atau mengisi data, misalnya salah klik atau bingung langkahnya.
  • Kurangnya dampingan langsung atau arahan sederhana yang bisa diikuti secara langsung. Misalnya pedagang di pasar tradisional dengan literasi digital yang masih rendah seperti pedagang di daerah Kelurahan Tambun, sangat memerlukan dampingan langsung.

Solusi Efektif dari Lembaga Terkait (BI, Bapanas, dan Bulog)

Untuk menjawab tantangan tersebut, BI bersama Bapanas dan Bulog menciptakan pendekatan yang lebih mudah dan inklusif bagi pedagang kecil. Berikut yang dilakukan :

  • Akan ada satu pegawai Bulog yang turun langusng ke pasar untuk mengkoordinir pemesanan (distribusi), sehingga bagi pedagang yang awam teknologi bisa langsung secara lisan ke petugas tersebut atau bisa juga via WhatsApp. Namun tetap dengan surat kuasa dari pedagang, lalu petugas yang akan memesankan lewat aplikasi. 
  • Prosedur pendaftaran disederhanakan. Pedagang cukup menyiapkan kartu identitas (KTP) dan data usaha, kemudian dibantu petugas untuk memasukkan ke aplikasi sendiri atau melalui petugas.
  • Komunikasi yang menggunakan bahasa sederhana, agar mudah dimengerti oleh orang yang awam teknologi.

Program SPHP Beras adalah langkah bersama menjaga stabilitas harga pangan dan memperkuat ekonomi rakyat kecil. Dengan adanya pendampingan digital dari lembaga terkait, semuanya akan jadi lebih mudah. Tak perlu khawatir soal teknologi atau proses administrasi yang rumit, karena semua prosesnya bisa dipelajari semua.

Unduh aplikasi Klik SPHP atau hubungi coordinator di pasar daerah untuk mendapatkan bimbingan cara penggunaannya. Bergabunglah Semarang sebagai penyalur SPHP Beras! Bersama kita menjaga harga bears tetap terjangkau.


Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun