Mohon tunggu...
kanzun QALAM
kanzun QALAM Mohon Tunggu... -

AKAL tanpa WAHYU, akan berbuah, IMAN tanpa ILMU

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Sejarah Istilah Belanda di Nusantara?

10 November 2011   11:43 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:50 424
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Berbicara mengenai Pahlawan di Indonesia, kita tidak akan lepas dari satu nama negara, yakni BELANDA yang merupakan lawan bangsa ini dimasa perjuangan dahulu... Istilah BELANDA memang sangat membingungkan, karena hanya ada di NUSANTARA, sementara di tempat lain lebih di kenal dengan nama NEDERLAND... Darimana asal usul istilah BELANDA itu...? Sebelum kita menjawab pertanyaan itu, mari kita kembali membuka lembaran sejarah, 360 tahun yang silam… Mudzakarah Ulama se-rumpun Melayu Tidak jauh dari kota Palembang, tepatnya di sekitar daerah Pagar Alam, pada tahun 1650 M (1072 H), pernah berkumpul sekitar 50 alim ulama dari berbagai daerah, seperti dari Kerajaan Mataram Islam, Pagaruyung, Malaka dan sebagainya. Tokoh utama pertemuan itu, adalah Syech Nurqodim al Baharudin (Puyang Awak), salah seorang cucu dari Sunan Gunung Jati. Trahnya adalah melalui puterinya Panembahan Ratu, yang menikah dengan Danuresia (Ratu Agung Empu Eyang Dade Abang). Hasil dari Mudzakarah Ulama abad ke-17, yang dipelopori oleh Syech Baharudin, antara lain: 1. Memunculkan perluasan dakwah Islam. Dengan demikian, paham animisme yang masih berkembang di masyarakat semakin berkurang dan terkikis. 2. Munculnya kader-kader mujahid, yang mengadakan perlawanan terhadap penjajah Eropa. Sumber : “Sejarah Mudzakarah Ulama abad ke-17”, yang dimuat di http://al-ulama.net Dari peristiwa Mudzakarah inilah, munculnya istilah Belanda sebagai sebutan bagi bangsa Netherland, yang menjadi penjajah ketika itu. Adapun makna kata Belanda, berasal dari kata belahnde (belah = memecah, nde = keluarga). Dan dengan menyebarnya, istilah Belanda ke seluruh pelosok Nusantara, menjadikan bukti bahwa hasil Mudzakarah tahun 1650M telah menjadi “Konsensus Nasional“. Sementara disekitar tempat terjadinya peristiwa Mudzakarah, dinamai Semende, yang bermakna satu keluarga (seme = same = sama = satu; nde = keluarga), yang merupakan lawan dari kata Belanda. WaLlahu a’lamu bisshawab

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun