Pada dasarnya, setiap orang yang menjalani bisnis pasti ingin meraih keuntungan. Dalam ilmu akuntansi, keuntungan disebut juga sebagai laba. Untuk mengetahui berapa besar laba yang Anda peroleh, Anda perlu membuat laporan keuangan khususnya laporan laba rugi. Laporan laba rugi adalah rangkuman pendapatan dan biaya yang dikeluarkan oleh suatu perusahaan selama periode tertentu.
Laporan laba rugi dibuat untuk membandingkan biaya pengeluaran dengan keuntungan yang diperoleh suatu perusahaan serta untuk mencari tahu seberapa efektif strategi pengembangan bisnis yang telah dijalani oleh perusahaan tersebut. Bila bisnis Anda sudah besar, mungkin membuat laporan laba rugi bukan suatu hal yang sulit lagi. Akan tetapi, jika Anda baru saja merintis bisnis dan hanya memiliki sedikit karyawan, maka penting bagi Anda untuk mengetahui langkah-langkah membuat laporan laba rugi.
Istilah-Istilah Penting dalam Laporan Laba Rugi
1. Pendapatan (Revenue)
Pendapatan adalah nilai penjualan barang atau jasa yang diraih perusahaan selama periode laporan berlangsung.
2. Harga Pokok Penjualan (Cost of Goods Sold)
HPP adalah total harga yang harus dibayar untuk produk yang terjual pada periode laporan  ditambah biaya pengiriman produk dari pemasok ke tempat Anda.
3. Pengeluaran (Expense)
Pengeluaran adalah biaya yang dikeluarkan untuk menjalankan bisnis Anda, misalnya biaya telepon, listrik, gaji karyawan, promosi, dan lain-lain.
4. Laba Kotor (Gross Profit)
Laba Kotor adalah selisih antara penjualan bersih dengan harga pokok penjualan.Â
5. Pendapatan Bersih (Net Income)
Pendapatan Bersih adalah hasil akhir yang Anda peroleh setelah dikurangi tagihan dan pajak.
6. Laba Operasi (Operating Income)
Laba Operasi atau Laba Usaha adalah pengukuran laba yang dikurangi biaya-biaya yang terkait dengan operasi perusahaan.
7. Pendapatan Sebelum Pajak (Pre-Tax Income)
Pre-Tax Income adalah total pendapatan perusahaan sebelum dikurangi pajak.