Mohon tunggu...
Kansha Zandrea
Kansha Zandrea Mohon Tunggu... Penulis - I am a dreamer

Seorang Kompasianer cilik yang memiliki mimpi besar

Selanjutnya

Tutup

Trip

Journey to Palembang

24 Juni 2019   17:05 Diperbarui: 24 Juni 2019   17:18 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tak lama aku bangun dari tidurku dan disusul oleh Zizi. Ternyata perjalanan kurang sepuluh menit lagi. Sambil menunggu, aku melihat pemadangan dari atas pesawat. Lautan biru yang sangat luas membuatku tak sabar lagi untuk bertemu Paman Dio di sana.

Kami sampai di Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II. Kami langsung turun sambil membawa koper masing-masing. Saat keluar dari pesawat aku melihat ukiran-ukiran khas Palembang di dinding bandara. Kami keluar dari bandara dan langsung menemui Paman Dio yangtelah menunggu kedatangan kami. Langsung saja kami diminta untuk memasukkan koper ke dalam mobil milik Paman Dio.

Ternyata jarak bandara dan rumah Paman Dio tidak terlalu jauh. Hanya lima menit saja. Saat sampai dirumah Paman Dio, kami disambut oleh Bibi Nita, istri Paman Dio dan anaknya Lani. Mereka meminta kami masuk ke dalam rumahnya yang bertingkat dua itu. Langsung saja kami ke kamar untuk menaruh koper. Setelah itu kami disuguhi makanan khas Palembang yaitu pempek buatan Bibi Nita yang sangat lezat.

Selesai makan kami diajak oleh Paman Dio pergi ke Museum Sultan Mahmud yang tak jauh letaknya dari Sungai Musi. Ada sekitar enam ratus enam puluh sembilan buah benda bersejarah. Ada koleksi kuno dan karya seni lain. Selesai ke museum kami pergi ke Jembatan Ampera. Di sana kami berfoto-foto seraya melihat pemandangan Sungai Musi dari jembatan yang panjangnya sekitar lima puluh meter.

Kemudian kami lanjut ke destinasi lainnya. Namun sebelumnya kami mampir dahulu ke rumah makan yang menyediakan makanan khas Palembang. Menu utama di sana adalah sop pindang udang sungai. Kami memesan makanan itu. Tak lama pesanan datang. Kami menyantap makanan khas Palembang itu dengan lahap. Rasa sop pindang udang sungai itu sangat lezat.

Kami lanjut ke destinasi lainnya. Kami akan pergi ke Taman Kambang Iwak. Taman Kambang Iwak adalah salah satu peninggalan Belanda yang ada di Kota Palembang. Kata Paman Dio, taman ini telah ada semenjak tahun 1900-an sebagai tempat olahraga untuk keturunan Belanda. Sambil berfoto-foto, kami melihat-lihat pemandangan yang ada.

Tak terasa matahari sudah tenggelam. Kami langung pulang kembali menuju rumah Paman Dio. Saat di rumah Paman Dio, Bibi Nita telah menyiapkan makan malam berupa mie celor dua puluh enam ilir. Makanan yang ini kusantap dengan rasa senang karena makanan ini sangat sedap. Selesai makan kami langsung diminta beristirahat oleh Paman Dio  dan aku tertidur.

Paginya aku langsung mandi dan bersiap untuk pergi ke destinasi yang belum kami kunjungi di Palembang. Kami diajak ke Museum Alquran Palembang. Di sana ada Alquran raksasa yang terletak di permukaan tembesu. Ukuran panjangnya sekitar 177 cm dan lebar 140 cm. Sementara ketebalannya  sekitar 2,5 cm.

Wisata selanjutnya yang kami kunjungi adalah Pagoda Pulau Kemaro. Pagoda ini memiliki 9 lantai yang menjulang tinggi di tengah pulau. Tidak hanya untuk ibadah, tetapi bangunan ini juga dijadikan tempat wisata. Destinasi terakhir kami yang akan kami kunjungi sebelum kembali adalah Benteng Kuto Besak. Bagian pelataran benteng ini ditata rapi dan dijadikan alun-alun oleh pemerintah setempat.

Setelah mengakhiri perjalanan, kami langsung menuju rumah Paman Dio untuk siap-siap menuju bandara untuk pulang. Sore jam empat kami ke bandara diantar oleh keluarga Paman Dio. Saat di bandara kami langsung bersalaman dengan keluarga Paman Dio dan segera masuk. Kami langsung naik pesawat untuk pulang. Tak lama kami sampai di rumah malam hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun