Mohon tunggu...
Kanopi FEBUI
Kanopi FEBUI Mohon Tunggu... Jurnalis - Himpunan Mahasiswa Ilmu Ekonomi FEB UI

Kanopi FEBUI adalah organisasi yang mengkhususkan diri pada kajian, diskusi, serta penelitian, dan mengambil topik pada permasalahan ekonomi dan sosial di Indonesia secara makro. Selain itu, Kanopi FEBUI juga memiliki fungsi sebagai himpunan mahasiswa untuk mahasiswa program studi S1 Ilmu Ekonomi dimana seluruh mahasiswa ilmu ekonomi merupakan anggota Kanopi FEBUI.

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Meroketnya Harga Tiket Konser

3 Januari 2020   20:02 Diperbarui: 5 Januari 2020   14:05 2098
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fenomena ini kemudian mengundang sebuah pertanyaan: mengapa harga tiket konser semakin mahal? Tentunya ada banyak faktor yang mempengaruhi tingginya harga tiket konser.

Namun secara garis besar, terdapat tiga alasan umum di balik fenomena global ini, yakni berkembangnya perekonomian pengalaman, berpindahnya saluran pendapatan utama musisi dari penjualan rekaman ke tur konser, serta keberadaan calo yang semakin jerah.

Era baru "perekonomian pengalaman"

Bentuk perekonomian paling sederhana, yaitu perekonomian agraris dengan komoditas hasil ekstraksi sebagai outputnya, telah berkembang menjadi tahapan-tahapan perekonomian yang lebih kompleks seiring dengan kemajuan peradaban.

Perekonomian agraris kemudian mendorong munculnya tahap kedua perekonomian, yakni perekonomian industrial yang membuat barang tangible.

Transformasi perekonomian kemudian disusul oleh kedatangan tahap perekonomian ketiga, yaitu perekonomian jasa yang menyediakan pelayanan bagi klien.

Progres dari proses produksi tidak hanya terbatas pada jenis output yang dihasilkan, melainkan juga pada nilai dari output itu sendiri. Secara umum, output yang dihasilkan melalui proses produksi yang lebih maju memiliki nilai yang lebih tinggi dibanding output hasil produksi perekonomian tahap rendah.

Sosis sapi kemasan sebagai output perekonomian industrial memiliki harga yang lebih tinggi dibanding daging sapi mentah yang merupakan output perekonomian agraris.

Sama halnya dengan bagaimana hidangan sosis sapi hasil olahan koki (jasa koki merupakan output perekonomian jasa) berharga lebih tinggi dibandingkan dengan sosis sapi kemasan.

Kini, era perekonomian baru telah tiba. Tahapan keempat ini ialah perekonomian pengalaman (B.Joseph et al., 1998). Walaupun banyak ahli sulit membedakan pengalaman dengan jasa, namun nyatanya dua output perekonomian ini jauh berbeda.

Seorang penyanyi yang bernyanyi dapat dikatakan telah menyediakan jasa bernyanyi. Namun, jika penyanyi itu kemudian mampu mengajak penonton ikut bernyanyi dan bahkan membuat mereka menari-nari dengan gembira mengikuti alunan musik, maka penyanyi tersebut telah menyajikan suatu output yang berbeda dari sekedar jasa--sebuah pengalaman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun