Mohon tunggu...
Kania Indria Hadi
Kania Indria Hadi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Mahasiswi dengan ketertarikan dalam bidang menulis.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Ini 4 Pelajaran yang Dapat Diambil dari Serial Drama Korea "Twenty-Five Twenty-One"

9 Agustus 2022   22:34 Diperbarui: 10 Agustus 2022   22:20 617
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber: instagram.com/tvn_drama)

Serial drama asal Korea Selatan  berjudul Twenty-Five Twenty-One merupakan serial drama Korea yang banyak menarik perhatian penonton sejak dirilis pada bulan Februari lalu di aplikasi Netflix. Serial ini menceritakan seorang remaja berusia 18 tahun bernama Na Hee Do yang merupakan seorang remaja yang sangat ambisius dalam mengejar cita-citanya yaitu menjadi seorang atlet anggar nasional. 

Selama berjalannya cerita dalam mengejar cita-citanya, Na Hee Do tidaklah sendirian melainkan ditemani oleh seorang reporter muda berusia 22 tahun bernama Baek Yi Jin yang keluarganya bangkrut akibat dari krisis ekonomi yang terjadi di Korea Selatan pada tahun 1998 pada saat itu. Usia antara Na Hee Do dan Baek Yi Jin terpaut 4 tahun dimana Baek Yi Jin yang berusia lebih dewasa selalu menjadi sosok penjaga bagi Na Hee Do yang sebagai remaja terkadang bersikap ceroboh dan tidak berpikir panjang. Namun di lain sisi, tanpa disadari Na Hee Do juga menjadi sosok yang inspiratif bagi Baek Yi Jin dikarenakan sifatnya yang pantang menyerah dalam mengejar cita-citanya. 

Selain Baek Yi Jin, Na Hee Do juga ditemani oleh sahabat-sahabatnya yang bernama Ko Yu Rim yang pada awalnya merupakan idola Na Hee Do dalam dunia olahraga anggar, Ji Seung Wan yang merupakan ketua kelas di sekolah baru Na Hee Do, dan Moon Ji wong yang mendapat julukan sebagai 'Si Bocah Tampan'. Kisah perjalanan Na Hee Do dalam menggapai cita-citanya tidak hanya dibalut oleh kisah persahabatan tetapi juga percintaan yang dapat memberi pelajaran tersendiri bagi penonton setia Twenty-Five Twenty-One. Apa saja pelajaran yang dapat diambil dari serial drama bergenre romance dan coming of age ini? Berikut merupakan 5 pelajaran yang dapat dipetik dari serial drama korea Twenty-Five Twenty-One!

1. Perubahan dapat terjadi, tergantung pada kemauan diri sendiri.

Na Hee Do pada awalnya diperlihatkan sebagai pemain anggar yang kurang unggul dan terkesan biasa-biasa saja tanpa skill yang membuatnya lebih menonjol dari atlet-atlet lainnya. Tidak seperti Ko Yu Rim yang sudah menjadi atlet nasioanl dan membawa penghargaan untuk negaranya, Na Hee Do hanyalah atlet biasa di sekolahnya. Na Hee Do juga tidak jarang mendapat cemoohan dan remehan bahkan dari Ko Yu Rim yang merupakan idolanya sendiri. 

Tidak hanya itu Na Hee Do juga bahkan tidak mendapat dukungan dari ibunya sendiri padahal satu-satunya keluarga yang ia miliki hanyalah ibunya dikarenakan ayahnya sudah meninggal sejak ia kecil. Namun hal-hal tersebut tidak pernah membuat Na Hee Do menyerah atau putus asa, melainkan Na Hee Do tetap berjuang dan berusaha keras dalam mencapai cita-citanya untuk dirinya sendiri. 

Diantara banyak orang yang tidak percaya akan dirinya, Na Hee Do tetap percaya bahwa ia bisa mencapai cita-citanya dengan terus berlatih tanpa kenal lelah. Baek Yi Jin juga menjadi satu-satunya sosok yang mendukung dan percaya akan Na Hee Do saat itu. Perjuangan Na Hee Do dari nol sampai berada di titik dimana ia berhasil mencapai cita-citanya sebagai atlet anggar nasional Korea Selatan menunjukan bahwa perubahan dapat terjadi pada siapapun asalkan ada kemauan dan tanggung jawab dalam mencapainya.

2. Persahabatan terkadang bersifat sementara, tetapi bukan berarti cinta yang pernah terjalin tidak pernah ada.

Persahabatan antara Na Hee Do, Ko Yu Rim, Ji Seung Wan, Baek Yi Jin, dan Moon Ji Wong menunjukan keindahan masa muda yang tidak dapat terulang kembali. 

Melihat kedekatan diantara kelimanya meyakinkan penonton bahwa persahabatan itu akan terus berjalin sampai tua nanti. Sampai pada adegan yang membuat penonton kecewa dimana Na Hee Do di masa depan yang sudah berusia sekitar 30an mengaku bahwa ia lupa pernah melakukan trip ke pantai bersama kelima sahabatnya ketika ditanya oleh anaknya yang tidak sengaja menemukan foto mereka. 

Hal ini sangat berbanding terbalik disaat momen itu terjadi dimana Na Hee Do berkata "Mengapa aku merasa momen ini akan berlangsung selamanya?" ketika trip di pantai berlangsung bersama keempat sahabatnya. Namun setelah adegan dimana anaknya menanyakan mengenai foto Na Hee Do di masa muda dengan keempat sahabatnya tersebut, Na Hee Do kembali berkata kepada anaknya, "Tidak ada yang berlangsung selamanya. Segala hal bersifat sementara, semuanya mengalir begitu saja. Dan itu bukan berarti hal yang buruk.". Dari perbincangan tersebut menunjukan bahwa pesan yang ingin disampaikan dalam serial ini adalah bahwa tidak semua persahabatan akan berlangsung selamanya. 

Beberapa berhenti begitu saja, dan itulah kehidupan. Tetapi bukan berarti momen yang pernah berlangsung dan persahabatan yang pernah terjalin tidaklah nyata. Semua itu nyata dan cinta yang terjalin itu benar adanya, hanya saja terkadang hidup mempertemukan kita dengan orang-orang baru dan membawa kita ke jalan yang berbeda-beda.

(Sumber: instagram.com/tvm_drama)
(Sumber: instagram.com/tvm_drama)

3. Cinta pertama tidak selalu berarti cinta sejati.

Kisah cinta antara Baek Yi Jin dan Na Hee Do adalah kisah yang membawa penonton untuk terus menonton serial tersebut sampai akhir dengan harapan bahwa hubungan keduanya terus berlanjut. Namun kenyataan berkata lain dimana ternyata dua sejoli ini memutuskan untuk mengakhiri hubungan mereka. 

Kisah cinta antara Baek Yi Jin dan Na Hee Do menunjukan hubungan asmara yang sehat dimana keduanya saling menginspirasi satu sama lain, saling mengerti satu sama lain, saling mempercayai satu sama lain, dan saling membantu keduanya untuk saling berkembang. Sehingga sangat disayangkan ketika akhir dari serial ini memperlihatkan hubungan antara keduanya yang berakhir begitu saja ditambah Na Hee Do yang pada akhirnya menikahi pria lain. 

Banyak dari penonton yang merasa kecewa dan tidak setuju dengan ending dari drama ini, dimana pada kenyataannya itulah yang sering terjadi. Cinta pertama mungkin meninggalkan kesan yang lebih mendalam tetapi pada akhirnya cinta pertama tidak selalu merupakan cinta sejati. Terkadang cinta pertama hanyalah cinta pertama yaitu cinta yang menunjukan apa itu mencintai dan dicintai, cinta yang mengajarkan apa itu cinta antara sesama manusia dalam konteks romantis, dan cinta yang memperkenalkan bagaimana mencintai satu sama lain dengan sebenar-benarnya. Beberapa cinta pertama mungkin berakhir dan itu bukan selalu berarti tragis. Hanya saja terdapat cinta yang datang hanya untuk mengajarkan mu apa itu cinta dan ada cinta yang benar milikmu adanya.

(Sumber: instagram.com/tvn_drama)
(Sumber: instagram.com/tvn_drama)

4. Tidak semua hal berjalan sesuai kemauan kita.

Sepanjang berjalannya serial ini banyak sekali kenyataan pahit yang ditunjukan yang menunjukan realita dari kehidupan. Mulai dari persahabatan yang tidak berlangsung selamanya, cinta pertama yang juga belum tentu cinta terakhir, dan lainnya. Banyak detail yang menunjukan realitas dari kehidupan yang sampai sekarang masih sering terjadi. Pada kehidupan Baek Yi Jin contohnya, kehidupan Baek Yi Jin menunjukan bahwa roda selalu berputar dan ada saat tertentu dimana suatu saat roda tersebut akan berada di bawah. 

Tidak sampai disitu, perjalanan Baek Yi Jin juga menunjukan betapa sulitnya dunia kerja namun seberapa sulit itu waktu akan berlalu dimana pada akhirnya kita akan berada di fase terbiasa dan sudah beradaptasi dengan kehidupan yang dulu kita anggap sulit. Karena pada dasarnya manusia akan terus berkembang dan keluar dari zona nyaman. 

Kemudian pada kehidupan Ji Seung Wan, kisah Ji Seung Wan menunjukan bahwa dunia tidak selalu berpihak pada kebenaran dan kejujuran dan seberapa keras ia mempertahankan kebenaran yang ada, terkadang dunia menampar kita dengan kenyataan pahit bahwa kekuasaan selalu mencari jalan kemenangannya tersendiri. Namun pendirian keras Ji Seung Wan menginspirasi kita untuk selalu mempertahankan kebenaran yang ada bahkan ketika dunia tidak berpihak pada kita, bahkan ketika kita harus mengorbankan hal besar sebagai cara untuk menunjukan bahwa diri kita akan selalu berpihak pada kebenaran yang ada.

(Sumber: instagram.com/tvn_drama)
(Sumber: instagram.com/tvn_drama)

Berikut diatas merupakan pelajaran-pelajaran yang dapat diambil dari serial drama Korea Selatan berjudul Twenty-Five Twenty-One. Serial drama Korea ini berhasil menghibur penonton dengan alur cerita yang tidak membosankan, lucu, juga romantis sekaligus dapat memberi pesan-pesan tersurat yang dapat menginspirasi penontonnya. Serial ini sangat cocok ditonton untuk remaja-remaja yang sedang merasakan indahnya persahabatan atau bahkan percintaan agar dapat mengapresiasi masa muda yang sedang berjalan selagi itu masih berlangsung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun