Mohon tunggu...
kania Adinoor A.
kania Adinoor A. Mohon Tunggu... Pelajar

Halo

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Pesona Rujak Cingur Ibu Penjual Ramah, Porsi Melimpah, Harga Bersahabat, Rasa Mantap

3 Oktober 2025   14:01 Diperbarui: 3 Oktober 2025   14:26 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber :Ibu Hepi . Dokumentasi : pribadi)

     Meski hanya bermodal gerobak kecil, semangat Ibu Hepi jauh lebih besar dari itu. la memulai usahanya bukan karena keterpaksaan, melainkan karena kecintaan yang tulus terhadap masakan tradisional. Dari pagi hingga sore hari, ia berdiri melayani pelanggan dengan sabar, menyambut setiap wajah dengan senyum ramah, seakan mengenal mereka semua secara pribadi. Tak heran, banyak pelanggan yang menjadi langganan tetap, bahkan sudah seperti keluarga sendiri.

     "Rasa itu datang dari hati," kata Bu Hepi, saat di wawancarai, Mengapa rujaknya enak. Ia percaya bahwa memasak bukan sekadar mencampur bahan, melainkan menyatukan niat baik, kejujuran, dan rasa syukur. Setiap potongan buah dan sayuran ia siapkan sendiri dari rumah, dipastikan bersih dan segar. Cingur yang digunakan pun dimasak dengan cara khusus agar empuk dan tidak berbau, sesuai resep turun-temurun dari ibunya di Surabaya.

     Menariknya, meski lapaknya sederhana dan tak berpapan nama, orang-orang tetap mudah menemukannya. Sebab, aroma khas bumbu kacang dan sambal petisnya seolah menjadi penunjuk jalan tersendiri. Tak jarang, mereka yang lewat dengan kendaraan berhenti sejenak hanya karena mencium bau harum dari gerobaknya. Ada semacam kekuatan nostalgia yang muncul dari setiap gigitan rujaknya, membawa kembali kenangan masa kecil, kampung halaman, dan masakan ibu di rumah.

(Sumber :Ibu Hepi, Dokumentasi : Pribadi)
(Sumber :Ibu Hepi, Dokumentasi : Pribadi)
     Di era serba digital seperti sekarang, saat banyak penjual berlomba-lomba dengan gimmick dan promosi daring. Ibu Hepi tetap bertahan dengan cara konvensional. Ia belum pernah memasang iklan online, apalagi mendaftarkan usahanya di layanan pesan-antar makanan. Semua pelanggan datang karena cerita dari mulut ke mulut. "Kalau enak, orang pasti akan datang lagi," katanya singkat.

     Bagi sebagian orang, Rp20.000 mungkin tampak murah untuk porsi besar dan rasa yang lezat. Tapi bagi Ibu Hepi, harga tersebut adalah bentuk keadilan agar siapa pun, dari tukang ojek hingga pegawai kantor, bisa menikmati makanan yang layak tanpa harus merogoh kocek. dalam-dalam. Ia tak ingin dagangannya hanya bisa dinikmati oleh kalangan tertentu.

     Di sela-sela kesibukannya, Ibu Hepi juga tak pelit berbagi. Kadang, jika melihat anak kecil yang lewat dan memandangi gerobaknya dengan mata berbinar, ia akan menyelipkan potongan buah gratis atau segelas es kopyor mini sebagai kejutan manis. Kebaikan kecil seperti ini yang membuat banyak orang merasa dekat dengannya, meski baru pertama kali membeli.

    Salah satu pelanggan tetapnya, seorang tukang Bentor, bahkan berkata, "Dengan 20.000,00. Dia bisa makan enak dan kenyang, ditambah dengan suasana dipinngir jala. menambah nikmat merasakan angin sepoi-sepoi". Dengan segala kesederhanaannya, Ibu Hepi mengajarkan bahwa kebahagiaan bisa hadir dari hal-hal kecil. Bahwa keikhlasan dalam bekerja, konsistensi dalam menjaga kualitas, dan ketulusan dalam melayani adalah resep rahasia yang sering dilupakan orang-orang di zaman modern. Gerobaknya mungkin kecil, tapi makna di balik setiap sajiannya begitu besar.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun