Mohon tunggu...
Kang Win
Kang Win Mohon Tunggu... Penikmat kebersamaan dan keragaman

Ingin berkontribusi dalam merawat kebersamaan dan keragaman IG : @kangwin225

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ramadhan, Memaknai Kehadirannya

22 April 2020   13:39 Diperbarui: 22 April 2020   13:37 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Marhaban Yaa Ramadhan, adalah frasa yang paling populer hari-hari ini, menyisihkan untuk sementara waktu frasa-frasa yang berhubungan dengan pandemi covid-19 seperti " di rumah aja", "jaga jarak", "PSBB" dll.

Marhaban Yaa Ramadhan, yang berarti selamat datang ramadhan, memang menjadi frasa yang banyak digunakan untuk mengungkapkan "kegembiraan" akan datangnya bulan yang "dirindukan".

Ya Ramadhan memang bulan yang sangat dinantikan, bulan yang sangat dirindukan. Hari-hari ini media sosial, juga grup-grup percakapan semacam WA, dipenuhi dengan ungkapan-ungkapan yang kesemuanya memperlihatkan betapa Ramadhan dinantikan kehadirannya.

Ucapan permohonan maaf, saling memaafkan, adalah ungkapan lain yang jamak terlihat ketika hari-hari menjelang tibanya bulan ramadhan. Ramadhan adalah bulan suci bagi umat Islam. Maka saling memaafkan menjadi hal yang sangat layak dilakukan, agar dapat memasuki ramadhan dengan kondisi bersih dari kesalahan kepada sesama.

Bersih dari kesalahan dan dosa menjadi "prasyarat" untuk dapat menjalankan ibadah ramadhan dengan sebaik-baiknya, sehingga dapat meraih apa yang menjadi "tujuan" dari ramadhan yaitu "Taqwa". 

Taqwa menjadi substansi pokok dari ramadhan. Seperti yang digarisksn  Al Qur'an surat Al Baqoroh ayat  183 yang  artinya " Hai orang-orang yang beriman diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana  diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa".

Taqwa adalah tujuan dari ramadhan, sedangkan puasa adalah ibadah pokok yang dilakukan selama ramadhan.

Di luar puasa, ibadah-ibadah lain sangat dianjurkan untuk dilaksanakan. Shalat tarawih dan sholat-sholat sunah lainnya serta tadarus Al Qur'an merupakan hal sangat dianjurkan itu. Ibadah Ramadhan ditutup dengan menunaikan kewajiban mengeluarkan zakat fitrah yang pelaksanaannya selamabat-kambatnya sesat sebelum pelaksanaan sholat ied.

Di luar ibadah-ibadah itu, selama bulan Ramadhan diharuskan menghindari hal-hal yang membatalkan puasa, juga menghindari tindakan-tindakan, kegiatan-kegiatan, bahkan sekedar ucapan yang berpotensi mengurangi, merusak atau bahkan menghancurkan pahala puasa.

Sebaliknya dari itu, di bulan ramadhan, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak amal kebaikan yang bersifat sosial. Bagi mereka yang mampu secara financial dan ekonomi, infaq dan shodaqoh menjadi implementasinya. 

Sebagian lagi, baik secara individual ataupun bersama-sama secara terorganisir, menyelenggarakan penyediaan paket makanan buka puasa untuk mereka yang nembutuhkan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun