Mohon tunggu...
Kang Wawan
Kang Wawan Mohon Tunggu... Asisten Rumah Tangga - Pengunggah video di Youtube

Bapak Rumah tangga yang menyenangi dunia otomotif dan terapi

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Beda Stres dan Depresi serta Cara Mengatasinya

18 Desember 2019   15:35 Diperbarui: 18 Desember 2019   15:48 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Pada kadar tertentu, manusia membutuhkan stres untuk kemajuan. Meningkatnya kinerja seseorang, tak jarang diakibatkan karena stres. Apabila Anda tidak dapat mengelola stres ini menjadi sesuatu yang memberdayakan dalam waktu relatif lama, maka Anda akan mengalami apa yang namanya depresi, kecuali Anda tidak ambil pusing terhadap permasalahan yang membuat Anda mengalami stres.

Setiap orang mempunyai cara yang berbeda dalam mengatasi stres. Stres bisa mendorong Anda untuk bersemangat menemukan cara cara yang baru dalam menyelesaikan rangkaian masalah, namun bisa juga membuat orang yang lain menjadi patah semangat. Ketika seseorang mengalami stres, tubuh akan membaca dengan cermat apa yang dibutuhkan sebagai perlindungan diri. 

Tubuh akan memproduksi zat-zat kimia seperti adrenalin, kortisol dan norepinefrin. Tubuh pun secara otomatis akan menghentikan beberapa fungsi tubuh untuk penghematan energi, karena energi dialihkan untuk menangkal stres. Pada saat stres ini muncul di waktu yang tidak diingankan oleh seseorang, maka darah akan mengalir pada bagian tubuh fisik yang berguna untuk merespon stres itu secara fisik ke tangan dan kaki. Maka otak akan banyak kehilangan sirkulasi darah sehingga pada saat-saat seperti ini seseorang terkena stres akan malas berpikir.

Lain halnya dengan depresi. Depresi adalah penyakit mental yang menyerang manusia. Penyakit ini berdampak buruk bagi perasaan, stamina, pola tidur, selera makan. Penderita depresi akan kehilangan semangat dan motivasi dalam hidupnya.

Cara mengatasi Stres;

Dianjurkan melakukan konsultasi pada ahlinya yaitu psikiater. Seoarang psikiater akan mencari tahu pemicu stres, agar mudah ditentukan penanganannya. Bila seseorang mengalami stres hingga mengganggu organ dalam tubuh, maka dibutuhkan pengobatan secara fisik terlebih dahulu, lalu dilanjutkan terapi secara mental. Biasanya penderita stres banyak yang mengalami insomnia atau sulit tidur, hingga menderita migrain. Nah, ada baiknya mengobati migrain dan insomnia nya terlebih dahulu, baru dilanjutkan men terapi secara mental.

Cara mengatasi Depresi;

Depresi adalah penyakit yang bisa disembuhkan. Bila seseorang terkena depresi, bisa berkonsultasi dengan psikiater. Untuk membantu penderita yang biasanya mengalami kesedihan yang berlarut-larut, pengobatan dengan anti depresan sebagai obat penenang mungkin sekali dibutuhkan, tentunya dengan seijin dokter (psikiater).

Bagaimana jika depresi tidak ditangani? Beberapa penelitian mengatakan bahwa depresi yang tidak ditangani akan berakibat pada penyakit hati (liver) dan gagal jantung. Selain itu, sebagian para penderita depresi mengalami kegemukan (obesitas) karena kurang bergerak (olah raga). Bila dibiarkan maka akan berisiko stroke dan alzheimer.

Berikut daftar makanan yang dianjurkan untuk penderita depresi;

  1. Sayuran berdaun hijau gelap, vitamin C, E dan betakarotin yang terkandung di dalam sayuran ini berfungsi sebagai antioksidan untuk memerangi radikal bebas pada otak penderita depresi.
  2. Alpukat, mengandung lemak yang sehat untuk otak agar dapat berfungsi sempurna. Selain itu Alpukat mengandung protein yang kaya akan asam amino tryptophan yang banyak membantu produksi serotonin sebagai hormon kebahagiaan
  3. Bawang putih, kaya dengan antioksidan yang mampu memerangi radikal bebas. Stres dan depresi melemahkan kekebalan tubuh, bawang putih akan membantu sistem imun tubuh.
  4. Tomat, banyak mengandung asam folat yang mampu mencegah kelebihan homosistein, dimana  homosistein akan membatasi produk neurotransmiter yang penting seperti serotonin dan dopamin di dalam tubuh.
  5. Cokelat, memiliki beragam antioksidan yang terbukti memiliki kaitan yang kuat dengan perubahan suasana hati. Dark Chocolate mampu menurunkan tekanan darah sehingga membawa suasana tenang.

Maka, jagalah pikiran dan perasaan Anda agar tubuh Anda pun terjaga dari beragam penyakit.

Semoga bermanfaat bagi para pembaca. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun