Ibarat sahabat dekat, dimana ada kesulitan disitu juga hadir kemudahan. Hal tersebut sebagaimana Allah SWT jelaskan dalam QS Al Insyirah ayat 5-6:
,
"Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan" (QS. Al-Insyirah: 5-6).
Prof. Dr. Hamka dalam menafsirkan ayat tersebut menyatakan bahwa ketika redaksi tersebut diulang sebanyak dua kali, ini menandakan bahwa kemudahan yang datang setelah kesulitan itu benar-benar pasti adanya. Ini menegaskan kita semua banhwa rumus sukses dan bahagia itu (Sukses) = (Sulit) + (Mudah). Sebenarnya, rumus ini sudah lama kita rasakan, tapi kita tidak sadari, sehingga ada kecenderungan kita 'inginnya' menghindari kesulitan. Padahal, kesuksesan dan kebahagian itu terletak antara percampuran sulit dan mudah.
Ibarat seorang penikmat kopi (pada umumnya), cita rasa yang dihasilkan sehingga begitu nikmat dirasakan karena terdapat pahitnya kopi dan manisnya gulan yang menyatu menjadi cita rasa yang berbeda. demikian juga dengan kehidupan kita ini.
Jadi, kemudahan itu sangat akrab dengan kesulitan sehingga kita jangan sampai menghindar dari kesulitan. Yang harus kita lakukan adalah bersabar dan bersungguh-sungguh dalam menghadapi setiap kesulitan, karena bersamanya kita akan menemukan kemudahan.
Jangan mudah mengeluh, jangan mudah menyerah, dan jangan ingin selalu cepat meraih sukses (kemudahan). Bisa jadi, langkah pertama, kedua, ketiga, bahkan sampai langka kesembilan masih banyak ditemukan kesulitan. Sementara Allah SWT berikan kemudahan di langkah kesepuluh.
Jelas sadarlah kita, bahwa kemauan dan kemampuan menghadapi kesulitan akan mengantarkan kita mendapatkan kemudahan.
"Kelak Allah akan memberikan kemudahan sesudah kesulitan" (QS. ath-Thalaq:7)