Mohon tunggu...
teteh chatay pasific...
teteh chatay pasific... Mohon Tunggu... Travailler comme secrétaire chez Cathay Pacific.

Troisième au concours de mangeurs de krupuk, titre de "subRegional Star" à Magic Chess Go Go, troisième à la course de 100 mètres de Java Est.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Gold Line

18 Oktober 2025   05:09 Diperbarui: 18 Oktober 2025   05:09 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Sesi VI: Ditemukan Kakak Kelas dan Konflik Gold Lane


Setelah berhasil mengusir Geng Pocong Cikini, Kunti dan Bima kembali fokus pada misi utama: mencapai rank tertinggi. Bima kini berada di ambang Mythical Glory, dan Kunti adalah spotter legendaris yang tidak tertandingi.
Sore itu, di bawah pohon mangga, Bima sedang mencoba solo push dengan hero Marksman andalannya, Clint.
"Bima, fokus Gold Lane! Jangan tergoda ikut war di Mid dulu! Kita butuh item!" tegur Kunti, melayang sambil meniru gerakan Clint menembak.
"Siap, Kak! Aku cuma ambil damage dari minion sebentar," jawab Bima.
Tiba-tiba, muncul suara dari belakang semak.
"Wih! Bima! Ngapain lu sendirian di sini? Main ML?"
Bima menoleh. Itu Kak Rio, siswa kelas 6 yang paling jago main basket dan sangat sombong. Kak Rio adalah top global di server lokal, dan dia sangat meremehkan Bima.
"Iya, Kak. Push rank," jawab Bima singkat.
"Sendirian? Di tempat angker gini? Hahaha... dasar anak cupu. Mending mabar sama gue, biar diajarin farming yang bener." Kak Rio menyeringai.
Kunti yang mendengar itu langsung kesal. "Sombong sekali anak ini, Bima! Dia tidak tahu siapa coach Fanny-mu!"
Bima berbisik dalam hati, "Sabar, Kak Kunti. Jangan ganggu dia. Nanti dia histeris lagi."
Kak Rio mengambil posisi duduk di sebelah Bima. "Sini, coba gue lihat build Clint lu. Pasti salah."
Saat Kak Rio mencoba melihat layar HP Bima, Kunti bertindak. Dia memusatkan power gaibnya. Tiba-tiba, terdengar suara krek! yang sangat keras dari dahan pohon. Dahan kering besar tepat di atas kepala Kak Rio bergetar hebat.
"Waduh! Mau jatuh!" teriak Kak Rio panik, langsung melompat berdiri, jauh dari pohon.
"Kenapa, Kak? Pohonnya bergetar?" tanya Bima dengan wajah polos.
"Iya! Pohon sialan! Mau roboh!" Kak Rio tidak berani mendekat. "Gue pergi dulu! Nggak jadi mabar!"
Kak Rio lari tunggang langgang, takut tertimpa dahan. Kunti melayang turun, puas.
"Dasar toxic player!" gerutu Kunti. "Dia mau kritik build Marksman-mu? Damage skill-ku lebih sakit dari build siapapun!"
Beberapa hari kemudian, masalah datang lagi. Masalah klasik di Mobile Legends: Perebutan Lane.
Bima sedang solo rank, berjuang keras di Epic match (karena server sedang maintenance dan rank jadi reset). Bima sudah lock Marksman, Clint, karena user lain sudah lock Tank dan Mage.
Namun, di dalam chat, ada satu pemain lain yang ngotot mau pakai Marksman juga: Lesley (yang kebetulan hero kesukaan Kunti).
User Lesley (dengan nama "Pocong_Slayer99"): "Gue Gold Lane! Lo pindah Mid, Clint!"
Bima kesal, "Gue first pick MM, Bro. Gue yang Gold Lane!"
Kunti yang membaca chat itu langsung emosi. "Apa-apaan nih player! Enak saja main pindah-pindah lane! Mana dia pakai nama Pocong Slayer?! Kurang ajar!"
"Sabar, Kak! Ini cuma player random!"
Pocong_Slayer99: "Pokoknya gue Gold Lane! Kalau nggak, gue feed!"
Kunti yang sudah muak dengan ancaman feeding, langsung mengaktifkan skill tersembunyinya: Membuat layar player musuh glitch total.
Tiba-tiba, layar HP Bima berkedip-kedip. Kunti sedang berkonsentrasi penuh.
Saat pertandingan dimulai, Pocong_Slayer99 langsung berteriak di chat.
Pocong_Slayer99: "WOY! LAYAR GUE KENAPA?! KENAPA SEMUA MINION JADI WARNA HIJAU?! KENAPA KUNTILANAK JADI HERO DI MID LANE?!"
Bima dan Kunti menahan tawa. Di layar Bima, semua normal. Tapi Kunti telah mengirimkan "virus" gaib ke HP Pocong_Slayer99.
"Rasakan! Dia tidak akan bisa farming dengan benar!" Kunti tertawa hihihi kecil.
Pocong_Slayer99 yang panik karena melihat layar game-nya penuh hantu dan glitch langsung AFK (Away From Keyboard).
Pocong_Slayer99 is AFK.
Bima berhasil solo lane dengan aman, farming tanpa gangguan, dan memenangkan pertandingan.
"Kak Kunti, kamu hebat! Kamu memang support paling toxic sedunia, tapi aku suka!" Bima tertawa puas.
Kunti melayang bangga. "Tentu saja! Siapa suruh ngotot Gold Lane sama kita! Tidak ada yang boleh mengganggu farming tim Kunti-Bima!"
Persahabatan mereka, meskipun penuh ancaman hantu dan bug gaib, semakin kuat. Mereka adalah tim yang tak terpisahkan, siap menghadapi toxic player manapun, baik dari dunia nyata maupun dunia gaib.

2025

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun